Home Ekonomi Segmen Milenial jadi Pasar Sektor Properti

Segmen Milenial jadi Pasar Sektor Properti

Jakarta, Gatra.com- Sektor Properti diyakini memiliki masa depan yang kinclong di Indonesia, lantaran masih banyaknya masyarakat terutama milenial yang belum memiliki rumah sebagai kebutuhan primer.

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) pada 2019 menyebutkan bahwa sebanyak 81 juta milenial belum mempunyai rumah. Hal itu tentu menjadi potensi pasar yang besar sekali bukan bagi sektor properti?

Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Imelda Alini Pohan mengatakan, preferensi hunian ideal bagi generasi milenial ialah lebih mengutamakan harga beli, lokasi, jenis kepemilikan, skema pembayaran dan jarak ke transportasi umum.

Baca juga: Metropolis Land Luncurkan Aryaduta Suites

Untuk itu, Perumnas menyediakan Samesta, hunian high rise dan landed dengan konsep yang sesuai generasi milenial seperti kemudahan mobilitas, terintegrasi dengan transportasi umum (Transit Oriented Development/ TOD), biaya hidup terjangkau, dan ramah lingkungan di Jabodetabek.

"Dengan konsep hunian TOD ini, penghuni dapat menggunakan KRL dengan waktu tempuh rata-rata 30 menit sampai sudirman dengan biaya Rp4.000an. Selain itu, bebas polusi dan produktivitas meningkat tanpa perlu berlama-lama di jalan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/9).

Adapun untuk menggenjot kepemilikan hunian bagi milenial, Perumnas mengkampanyekan program Sekarang Gampang Punya Rumah dengan keunggulan yang fleksibel dan simpel seperti pilihan bank banyak, pilihan lokasi di seluruh wilayah Indonesia, transaksi tanpa datang, dan administrasi yang anti ribet.

"Kemudian juga terjangkau di mana dengan Rp780 ribu bisa langsung akad, cicilan suka-suka dan instan 49 jam langsung approve," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Bonai Subiakto mengungkapkan, SMF memiliki beberapa program yang akan memudahkan milenial dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah, salah satunya adalah program pembiayaan Rent to Own alias sewa dahulu baru beli.

"Sebagai komitmen Perseroan dalam mengembangkan alternatif pembiayaan perumahan yang dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan implementasi perluasan mandat, pada bulan Juni 2023 SMF telah mencairkan pembiayaan skema
Sewa-Beli (Rent to Own)," jelasnya.

Baca juga: Investasi Negara ASEAN di IKN Minati Properti dan Energi Terbarukan

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong, memprakirakan pasar gemuk generasi milenial yang sebesar 32,5% dari total penduduk Indonesia, akan terus bertambah dan semakin besar dengan mulai masuknya generasi Z.

"Pola dan karakteristik milenial dalam pembelian properti yang harus diperhatikan adalah teknologi, akses, fleksibilitas dan mobilitas, harga terjangkau, investasi jangka panjang dan pengaruh tren visual," ucapnya.

Untuk diketahui, sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan selama periode 2018-2022 berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp 2.349 triliun–Rp 2.865 triliun per tahun atau setara dengan 14,63%-16,3% terhadap PDB nasional. Dengan demikian kebangkitan sektor properti juga akan berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.

33