Home Kebencanaan Kebakaran Lawu Lelehkan Jaringan Pipa, Suplai Air ke Ratusan Jiwa di Desa Anggrasmanis Terputus

Kebakaran Lawu Lelehkan Jaringan Pipa, Suplai Air ke Ratusan Jiwa di Desa Anggrasmanis Terputus

Karanganyar, Gatra.com - Kebakaran hutan lindung Gunung Lawu menghanguskan jaringan pipa penyalur air bersih bagi ratusan jiwa yang tinggal di Dusun Babar, Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jateng. Jaringan pipa sepanjang 12 kilometer itu menyalurkan air dari sumber Sendang Macan, kawasan Gunung Lawu yang masuk Magetan, Jatim.

Dari 12 kilometer panjang jaringan, api melelehkan sampai 1,2 kilometer. Warga bersama relawan tak berhasil memadamkan secara manual karena medan berat dan cepatnya api menyebar. Pipa-pipa berdiameter 3 inci itu satu-satunya sumber air bersih warga Anggrasmanis, terutama Dusun Babar selama puluhan tahun.

"PDAM enggak sampai sini. Kebakaran ini terparah sejak lima tahun silam. Dulu, kami bisa mandiri mengganti pipa meleleh. Sekarang terlalu parah," kata Wagimin, warga Dusun Babar, Selasa malam.

Mantan Kades Anggrasmanis ini mengatakan jaringan pipa menyalurkan air bersih dari Sendang Macan ke 200 keluarga di Dusun Babar. Tiap keluarga beranggota 4-6 orang. Ia mengatakan kebakaran hutan Lawu area Jatim merembet ke utara hingga sampai ke Jenawi dan Ngargoyoso Karanganyar. Pipa-pipa air itu diserbu api sejak Senin (2/10).

"Sementara ini, baru 50 KK terdampak. Termasuk keluarga saya. Kami terpaksa ngangsu air dari 150 KK lain yang pipanya masih utuh. Selain 50 KK terdampak, aliran air ke 3 masjid dan satu pura terputus," katanya.

Ia berharap satgas penanggulangan bencana kebakaran hutan lindung Gunung Lawu selain melakukan aksi cepat pemadaman juga menyelamatkan pipa-pipa air yang tersisa. Pemerintah diminta pula membantu warga memulihkan jaringan air.

"Kalau pasang lagi dari iuran warga, berat. Kerusakannya parah," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, kebakaran memaksa satwa liar turun gunung. Namun demikian, hewan-hewan itu tak sampai ke permukiman penduduk.

"Ada rusa, burung, dan mungkin macan turun. Nyari tempat berlindung. Tapi enggak sampai ke permukiman," katanya.

368