Home Ekonomi Pena Mas Ganjar Dorong Optimalkan Peran BUMDes

Pena Mas Ganjar Dorong Optimalkan Peran BUMDes

Jakarta, Gatra.com – Koordinator Wilayah Alumni Muda UNDIP, UNNES, dan UNS (Pena Mas Ganjar), Ario Wicaksono Putra, mengatakan, pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan desa dan kesejahteraan warga setempat.

Ario pada Kamis (12/10), menyampaikan demikian, karena pihaknya melihat peluang dan keberadaan BUMDes di sejumlah desa belum berjalan secara optimal.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya berusaha membantu desa yang membutuhkan untuk mengembangkan BUMDes, di antaranya dengan memberikan penyuluhan kepada warga Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng).

“Di sini kami membahas lebih lanjut bagaimana persoalan desa dalam mengelola BUMDes dan memberikan pendampingan bagaimana mengelola BUMDes supaya bisa berjalan,” ujar Ario.

Dalam perjalanannya, Ario mengaku beberapa desa, khususnya di Desa Leboh menghadapi persoalan permodalan dalam membangun unit usahanya.

“Alokasi dana yang dibutuhkan untuk membangun unit usaha yang sudah direncanakan cukup besar dalam membuat produksi es kristal,” katanya.

Untuk mengatasinya, lanjut dia dalam keterangan pers, desa bisa memperoleh pendanaan dari pihak luar ataupun mengolektifkan bersama masyarakat agar unit usaha bisa berjalan dengan lancar.

“Bisa memanfaatkan dana dari luar BUMDes, seperti misalnya investor maupun crowd funding bersama masyarakat setempat,” ujarnya.

Ia menilai bahwa struktur sumber daya manusia (SDM) sudah terbentuk di Desa Lebo dan pembangunan infrastruktur sudah mencapai 70%. Pena Mas Ganjar berkomitmen untuk hadir dalam mendorong berjalannya programnya BUMDes, terlebih program tersebut merupakan program yang diinisasi oleh Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai Gubernur Jateng.

“Semoga bisa berjalan dengan lancar dan BUMDes ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, khususnya bisa menyejahterakan masyarakat melalui pendapatan asli daerah bisa dioptimalkan untuk membangun desa,” kata Ario.

32