Home Ekonomi Road to ICBFE 2023: Pentingnya Membangun Fambiz yang Agile di Sektor Agribisnis

Road to ICBFE 2023: Pentingnya Membangun Fambiz yang Agile di Sektor Agribisnis

Jakarta, Gatra.com - Agribisnis memainkan peran sangat penting dalam produksi dan rantai pasok pangan global. Termasuk menjamin ketahanan dan ketersediaan pangan dunia.

Meski perannya sangat strategis, masih banyak industri agribisnis di berbagai belahan dunia yang dikelola oleh perusahaan keluarga. Agribisnis juga sering kali menjadi bagian dari bisnis keluarga atau family business (fambiz).

Materi itulah yang dibahas dalam ajang Road to International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) 2023. Rangkaian kegiatan yang digelar Fakultas Bisnis, President University (Presuniv) itu bertujuan untuk menyongsong penyelenggaraan ICFBE 2023 pada 30 November hingga 1 Desember 2023 mendatang.

Wakil Rektor Presuniv Bidang Sumber Daya, Maria Jacinta Arquisola mengatakan bahwa ICBFE 2023 akan menjadi momen yang istimewa bagi Presuniv. Selain penyelenggaraannya yang sudah memasuki tahun ke-7, ICFBE kali ini juga akan go international dan digelar di Kuching, Sarawak, Malaysia.

"Ini menjadi milestone bagi ICFBE dan Presuniv, karena untuk pertama kalinya ICFBE diselenggarakan di luar Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima pada Jumat (13/10).

Ia menyebut, isu-isu yang dibahas dalam ICFBE 2023 kali ini sangat strategis seperti isu keberlanjutan (sustainability), perubahan iklim, serta perkembangan dan adopsi teknologi. Lokasi konferensi di Kuching, Sarawak juga disebutnya merupakan pilihan yang tepat.

"Kota Kuching terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Hutan hujan tropis di sana masih cukup luas. Lingkungan yang semacam sangat ideal bagi para peserta konferensi untuk membahas tentang betapa pentingnya business sustainability dengan menjaga kelestarian sumber daya alam," katanya.

Ketua Prodi Agribisnis Presuniv, Dani Lukman juga menyebut bahwa permintaan pangan global akan terus meningkat. Padahal, di sisi lain banyak negara, termasuk para pelaku usaha dalam sektor agribisnis, masih menghadapi masalah yang terkait dengan keterbatasan sumber daya.

"Maka, isu-isu yang menyangkut inovasi dan kewirausahaan akan sangat penting," ucapnya.

Dani juga menyoroti sektor agribisnis dari sudut pandang makroekonomi dan mikroekonomi. Dari sisi makro, sektor agribisnis berperan penting dalam pembentukan ekonomi nasional.

"Kontribusinya sangat signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, hingga neraca perdagangan," jelasnya.

Menurutnya, hal itu menyebabkan dinamika yang terjadi di sektor agribisnis akan memiliki pengaruh yang sangat luas.

"Contohnya, gangguan produksi dan distribusi di sektor agribisnis bisa berdampak pada meningkatnya inflasi," ungkap Dani.

Dari sisi mikro, lanjut Dani, fokusnya menyempit pada bagaimana fambiz mengelola bisnisnya di sektor agribisnis.

"Ini melibatkan keputusan yang terkait dengan alokasi sumber daya, teknologi, pilihan produksi, keterlibatan pasar, dan aspek kewirausahaan dalam perusahaan," papar Dani.

Ia menegaskan, saat ini penting bagi fambiz di sektor agribisnis untuk peduli pada konsep pertanian yang berkelanjutan, penggunaan bioteknologi dan mengintegrasikan teknologi, serta menerapkan pertanian presisi.

"Selain itu saya juga mencatat banyak pelaku bisnis dalam sektor ini terus melakukan pendalaman. Misalnya, mereka terus mengintegrasikannya dengan sektor-sektor bisnis lain, seperti dengan industri dan pariwisata, sehingga kini menjadi agroindustri dan agrowisata," katanya.

Banyak perusahaan agribisnis juga mulai mengembangkan produk-produk yang bersifat khusus. Ini menunjukkan strategi mereka dalam beradaptasi, termasuk melakukan diversifikasi.

"Cara semacam ini banyak diterapkan dalam kewirausahaan modern," ucap Dani.

Ia berharap ICFBE 2023 ini bisa menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk berjejaring, berkolaborasi, dan berbagi strategi dalam mengarungi lanskap bisnis yang terus berkembang. Khususnya untuk fambiz yang bergerak dalam bisnis agribisnis.

67