Home Internasional Perusahaan India Hentikan Kontrak Pakaian Seragam Polisi Israel Pasca Serangan RS di Gaza

Perusahaan India Hentikan Kontrak Pakaian Seragam Polisi Israel Pasca Serangan RS di Gaza

Bangalore, Gatra.com - Sebuah perusahaan India mengakhiri kontrak jangka panjang untuk membuat seragam bagi polisi Israel. Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah membuat “keputusan moral” sehubungan dengan perang di Gaza.

Adalah perusahaan Maryan Apparel di negara bagian Kerala di bagian selatan mengatakan, pihaknya telah memasok sekitar 100.000 seragam ke kepolisian Israel setiap tahun sejak 2015.

“Ini adalah keputusan moral,” kata direktur pelaksana perusahaan Thomas Olickal kepada AFP, Jumat (20/10).

Olickal mengatakan dalam pernyataannya bahwa serangan terhadap rumah sakit dan hilangnya ribuan nyawa tak berdosa, dalam konflik tersebut telah mendorong keputusan tersebut.

Israel dan Palestina saling menyalahkan atas serangan mematikan pada hari Selasa di rumah sakit Ahli Arab di Kota Gaza.

Baca Juga: Tunjukan Solidaritas Palestina, Turki Umumkan Tiga Hari Berkabung

Para pemimpin dunia mengutuk serangan tersebut dan protes pun meletus di seluruh dunia Muslim, dengan ketidaksepakatan mengenai jumlah korban jiwa dan siapa yang bertanggung jawab.

Kelompok militan Islam Palestina, Hamas, menuduh Israel menyerang rumah sakit tersebut selama kampanye pemboman besar-besaran. Kementerian kesehatan di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 471 orang.

Militer Israel malah menuduh Jihad Islam, dan menyalahkan serangan roket yang salah sasaran – sebuah versi yang didukung oleh Amerika Serikat, yang komunitas intelijennya memperkirakan antara 100 dan 300 orang tewas.

Tercatat lebih dari 3.785 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di seluruh Gaza dalam pemboman Israel yang tiada henti, sebagai pembalasan atas serangan Hamas.

Baca Juga: Pemerintah Irlandia Segera Beri Bantuan Kemanusian Palestina US$13 Juta

Olickal mengatakan bahwa perusahaannya akan memenuhi komitmennya terhadap Israel, yang akan berakhir pada bulan Desember, namun tidak akan menerima pesanan baru.

“Kami baik-baik saja melanjutkan bisnis dengan mereka setelah perdamaian pulih,” tambah Olickal, yang mempekerjakan sekitar 1.500 orang di perusahaannya.

Perusahaan ini juga memasok seragam kepada Angkatan Darat Filipina dan pejabat pemerintah di Arab Saudi.

101