Home Regional BI Nilai Operasi Pasar Kurang Optimal Kendalikan Inflasi Pangan

BI Nilai Operasi Pasar Kurang Optimal Kendalikan Inflasi Pangan

Semarang, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah menilai pelaksanaan operasi pasar yang digelar selama ini masih kurang optimal mengendalikan inflasi pangan karena bersifat insidentil.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah (Jateng), Rahmat Dwisaputra menyatakan, untuk mengendalikan inflasi pangan diperlukan strategi penyediaan pasokan pangan dengan harga yang stabil dan bersifat kontinyu.

“Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah optimalisasi peran Badan Usaha Milik Petani (BUMP) melalui implementasi kios bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” kata Rahmat Dwisaputra dalam keterangannya di Semarang pada Jumat (20/10).

Kios tersebut, lanjut Rahmat, akan langsung memperoleh pasokan langsung dari gabungan kelompok tani (Gapoktan) atau BUMP, sehingga dapat memotong rantai distribusi pangan.

“Sebagai tahap awal, Bank Indonesia Jateng akan bekerja sama dengan TPID Kota Semarang untuk membentuk kios bersama TPID di salah satu pasar utama di Kota Semarang,” ujarnya.

Rahmat menambahkan dalam rangka mengantisipasi berbagai gejolak harga yang terjadi belakangan ini, Kantor Perwakilan BI Jateng bersama dengan TPID Jateng menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dan capacity building dengan tema “Penguatan Strategi dan Sinergi Pengendalian Inflasi di Jawa Tengah” pada 19 Oktober 2023.

“Perlu ada strategi untuk mengantisipasi peningkatan harga beberapa komoditas pangan Jateng, terutama beras yang menjadi salah penyumbang inflasi selama dua tahun terakhir,” katanya.

Sementara, Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan untuk mengendalikan inflasi meminta kepada TPID Jateng melakukan beberapa langkah antara lain, memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman pangan selain beras.

“Melakukan kerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada oknum mafia beras dan memperkuat sinergi TPID dengan instansi vertikal dan sinergi antar daerah,” ujarnya.

111