Home Internasional DCIP: Lebih 1.600 Anak Dibunuh Israel di Gaza dalam Dua Minggu

DCIP: Lebih 1.600 Anak Dibunuh Israel di Gaza dalam Dua Minggu

Ramallah, Gatra.com - Organisasi perlindungan anak Palestina --Defense for Children International – Palestine (DCIP) mengumumkan bahwa pasukan pendudukan Israel telah membunuh sedikitnya 1,661 anak-anak selama agresi yang sedang berlangsung di Gaza, sejak 7 Oktober, pada Sabtu (21/10). 

Pada periode yang sama, 27 anak lainnya dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Jumlah ini rata-rata menyebabkan 120 anak terbunuh per hari.

Dalam keterangan persnya, DCIP menegaskan, jumlah korban jiwa, termasuk anak-anak, di Gaza belum final, mengingat masih ada sekitar 1.400 orang yang hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur. 

“Ini berarti jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi,” katanya dikutip Wafa Palestina, Sabtu (21/10).

DCIP menjelaskan bahwa anak-anak Palestina yang selamat dari pemboman hebat Israel di seluruh Gaza ,menderita krisis kemanusiaan yang parah. Hal ini memperburuk trauma psikologis dan emosional yang telah menumpuk selama 16 tahun terakhir, akibat blokade Israel dan serangan militer terhadap wilayah kantong tersebut.

“Trauma yang dialami anak-anak Gaza lebih dari sekadar penderitaan pribadi,” kata DCIP. 

Baca Juga: Erdogan Serukan Israel Hentikan Serangan di Gaza dan Anggap sebagai Genosida

“Menyaksikan kematian anak-anak lain semakin memperburuk penderitaan mereka, meninggalkan luka yang tak terhapuskan pada kesehatan mental mereka. Selain itu, kehancuran total seluruh keluarga dalam sekejap menghancurkan fondasi rumah tangga tersebut,” tambahnya.

“Anak-anak yang tadinya mendapatkan rasa aman dan nyaman dalam pelukan keluarga, kini menjadi yatim piatu,” ungkap organisasi tersebut.

Hizbullah akan Bergabung dengan Hamas jika Israel Mulai Serangan Darat di Gaza

Seorang pejabat tinggi Hizbullah, bersumpah bahwa Israel akan menanggung akibatnya jika memulai serangan darat di Jalur Gaza. Kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon sudah berada di jantung pertempuran.

Komentar wakil pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Kassem, muncul ketika Israel melancarkan serangan drone di Lebanon selatan dan Hizbullah menembakkan roket dan rudal ke Israel.

Associated Press melaporkan, Sabtu, (21/10), bagi Hizbullah, memanaskan perbatasan Lebanon-Israel memiliki tujuan yang jelas. 

“Kami mencoba melawan Israel dan memberi tahu mereka bahwa kami siap,” kata , Kassem.

Para pejabat Hamas mengatakan bahwa jika Israel memulai serangan darat di Gaza, Hizbullah akan bergabung dalam pertempuran tersebut.

Baku tembak di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel meningkat dalam dua minggu sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas, yang menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil dan tentara di Israel selatan. 

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 4.000 warga Palestina.

Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Meningkat 4.218 Orang, Lebih 13.400 Lainnya Terluka

Ada kekhawatiran bahwa Hizbullah yang didukung Iran, yang memiliki persenjataan yang terdiri dari puluhan ribu roket dan rudal serta berbagai jenis drone, mungkin mencoba membuka front baru dalam perang Israel-Hamas dengan serangan skala besar di Israel utara.

Kassem mengatakan bahwa kelompoknya, yang bersekutu dengan Hamas, telah mempengaruhi jalannya konflik dengan memanaskan perbatasan Lebanon-Israel, dan mengikat tiga divisi tentara Israel di utara, dengan alih-alih bersiap berperang di Gaza.

“Apakah Anda percaya bahwa jika Anda mencoba untuk menghancurkan perlawanan Palestina, pejuang perlawanan lainnya di kawasan ini tidak akan bertindak?” kata Kassem dalam pidatonya hari Sabtu, saat pemakaman seorang pejuang Hizbullah. 

“Kami berada di jantung pertempuran hari ini. Kami meraih prestasi melalui pertempuran ini,” katanya.

Pada hari Jumat, militer Israel mengumumkan evakuasi kota perbatasan di mana tiga warganya terluka, dalam baku tembak sehari sebelumnya.

Seorang jurnalis Associated Press di Lebanon selatan melaporkan mendengar ledakan keras pada hari Sabtu di sepanjang perbatasan, dekat pantai Mediterania.

Hizbullah mengatakan para pejuangnya menyerang beberapa posisi Israel dan menargetkan pasukan infanteri Israel, “membidik serangan langsung.”

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan penembakan Israel di beberapa desa. Dikatakan jika sebuah mobil terkena serangan langsung di desa Houla. Pada Sabtu malam, penembakan meningkat di sekitar pos militer Israel di seberang desa Yaroun, Lebanon.

Hizbullah mengatakan salah satu pejuangnya tewas pada hari Sabtu, dan telah bertambahnya anggota militan Lebanon yang terbunuh menjadi 14 orang sejak 7 Oktober.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan sekelompok pria bersenjata menembakkan peluru ke Israel, dan sebuah pesawat tak berawak Israel diluncurkan kembali ke arah mereka. 

“Sebuah pesawat tak berawak juga dikirim setelah sekelompok pria bersenjata lainnya melepaskan tembakan ke arah kota Margaliot di Israel,” kata Adraee.

“Tembakan langsung terjadi pada kedua serangan tersebut,” Adraee memposting di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Kassem dari Hizbullah berbicara tentang pejabat asing yang mengunjungi Lebanon selama dua minggu terakhir, yang meminta para pejabat Lebanon untuk meyakinkan kelompok tersebut agar tidak mengambil bagian dalam pertempuran terbaru Hamas-Israel. 

Baca Juga: KTT GCC-ASEAN Serukan Gencatan Senjata dan Kutuk Serangan Warga Sipil di Gaza

Dia mengatakan tanggapan Hizbullah terhadap para pejabat Lebanon adalah, “Kami adalah bagian dari pertempuran.”

“Kami memberi tahu mereka yang menghubungi kami, 'Hentikan agresi (Israel) sehingga dampak (konflik) dan kemungkinan perluasannya berhenti,'” kata Kassem, merujuk pada para pejabat yang baru-baru ini mengunjungi Beirut, termasuk menteri luar negeri Perancis dan Israel, Jerman.

Berbicara tentang perkiraan invasi darat Israel ke Gaza, Kassem, mengatakan: “Informasi kami adalah bahwa kesiapan Hamas dan pejuang perlawanan di Gaza akan membuat invasi darat Israel menjadi kuburan mereka.”

145