Home Internasional Kekuatan dan Kelemahan Steel Sting, Senjata Baru Israel Melibas Gaza

Kekuatan dan Kelemahan Steel Sting, Senjata Baru Israel Melibas Gaza

Tel Aviv, Gatra.com - Militer Israel secara terbuka mengumumkan penggunaan senjata canggih Steel Sting untuk menyerang kubu Hamas dan Hezbolah. Steel Sting adalah bom mortir 120 mm, yang menggunakan panduan laser atau sistem navigasi satelit untuk mencapai sasaran yang ditentukan, membuatnya lebih akurat dan lebih mematikan dibandingkan bom mortir konvensional.

Steel Sting bukanlah senjata baru. Sudah dipakai Israel Defence Forces (IDF) dalam Operasi Penjaga Tembok dua tahun lalu. Namun ini pertama kalinya IDF secara terbuka menunjukkan kemampuannya di medan perang. Salah satu unit yang telah menggunakan senjata ini adalah unit pengintaian Maglan. Unit mengklaim telah menetralisir belasan peluncur roket di Gaza. Israel merencanakan  dalam beberapa bulan ke depan akan lebih banyak unit akan dilengkapi dengan bom mortir pintar. Pada akhirnya, semua tim mortir di unit infanteri dan lapis baja akan menggunakannya.

Senjata ini dikembangkan di bawah arahan Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pertahanan di Kementerian Pertahanan dan Departemen Senjata di Angkatan Darat IDF oleh Elbit Systems bersama dengan Shilat Optronics yang berbasis di Rehovot, yang merupakan bertanggung jawab atas homing head, dan Israel Aerospace Industries, yang bertanggung jawab atas komponen navigasi.

Bom mortir merupakan salah satu bentuk amunisi artileri yang ditembakkan dengan lintasan yang sangat curam, artinya mengenai tanpa peringatan, dan dapat menimbulkan kerusakan besar dalam radius puluhan meter.

Bom mortir pintar ini sedikit lebih panjang dan lebih berat dibandingkan bom konvensional. Setelah ditembakkan, ia melebarkan sayap kecil yang memungkinkannya bermanuver menuju sasarannya. Di ujung depannya terdapat kepala pelacak yang menerima sinyal laser yang memungkinkan senjata mengenai sasarannya dengan tepat, dan semacam komputer mini yang dapat digunakan untuk menentukan apakah bom akan meledak di udara, dan lokasi GPS dapat ditentukan. Bagian belakangnya adalah tabung standar.

Baca juga:  Israel Sudah Siapkan Senjata Rahasia Antisipasi Terowongan Hamas

Sejauh yang diketahui, belum ada kekuatan militer lain yang memiliki bom mortir dengan sistem pelacak ganda. Steel Sting adalah satu-satunya bom mortir yang dapat dipandu menggunakan panduan laser dan penentuan posisi GPS melalui input lokasi atau koordinat oleh pasukan di lapangan.

Pada kondisi mendung atau berkabut, ketika sinar laser tidak berfungsi dengan baik maka sistem GPS dapat berfungsi sebagai cadangan, begitu pula sebaliknya jika terjadi gangguan pada jaringan GPS. Tingkat kecanggihan ini berarti bahwa pengembangan senjata tersebut memakan waktu lama – sekitar satu dekade.

Senjatanya terbilang murah jika dibandingkan dengan bom mortir cerdas lainnya. Harga setiap bom mencapai puluhan ribu syikal. IDF membandingkan ini bukan dengan bom mortir "bodoh", tetapi dengan roket berpemandu untuk pertempuran perkotaan seperti senjata "Gil" dan "Tamuz", yang menurut sumber asing, berharga ratusan ribu dolar.

Kekurangan dari Steel Sting adalah dibutuhkan waktu sekitar lima belas detik lebih lama daripada bom mortir biasa untuk ditembakkan. Dari menerima detail target hingga mengenai sasaran, dibutuhkan waktu hingga enam puluh detik. Operator menghubungkan kabel khusus ke bom untuk memasukkan rincian target, dan hanya setelah kabel dilepas barulah bom dapat dimasukkan ke dalam mortir untuk ditembakkan. Diharapkan proses ini akan dipersingkat di masa depan.

Menurut laman Globes, senjata ini bisa efektif melawan musuh yang bersembunyi di gedung-gedung. Namun demikian, dalam konteks serangan yang luas, Steel Sting bukanlah pengganti artileri tradisional.

419