Kulonprogo, Gatra.com - Kehadiran hotel di kawasan bandar udara akan memudahkan akses dan mendukung perekonomian. Apalagi jika lokasi bandara dan hotel tersebut berada di daerah yang kaya potensi pariwisata.

Hal itu mengemuka dalam grand launching Hotel Novotel & Ibis Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo, Jumat (27/10), yang berada di kawasan Bandara YIA.

Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Anggoro Hayun Anujuprana menyatakan sektor wisata sedang dalam masa pemulihan setelah terdampak pandemi.

"Di tengah sektor pariwisata mulai menggeliat, keberadaan hotel baru yang dekat bandara ini menarik," kata Anggoro dalam sambutannya.

Menurutnya, Kemenparekraf siap mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif lokal dengan Hotel Novotel & Ibis YIA. "Adanya hotel ini bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif di Kulonprogo bisa memanfaatkannya sebagai rantai pasok dan destinasi wisata juga berkembang," ujarnya.

Sebelumnya, Lawrence Yu, Direktur Utama PT Lentera Prosper Indo, juga berharap hotel ini memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi Kulonprogo. Kedua hotel bintang lima yang terintegrasi ini didukung masing-masing 194 dan 224 kamar serta ballroom berkapasitas 1000 orang. "Jarak tempuh hotel ini dari Bandara YIA hanya 5 menit," katanya.

Adapun Penjabat Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti menyatakan, keberadaan hotel ini akan mendukung pariwisata di daerah yang berjuluk The Jewel of Java tersebut.

"Apalagi letaknya di aerotropolis sebagai kawasan pendukung bandara, dengan kawasan komersial, layanan publik, dan dikombinasikan dan terintegrasi dengan area pertanian sebagai nature Kulonproro," ujarnya.

Made juga yakin hotel ini dapat menyerap tenaga kerja dan produk UMKM lokal serta berkolaborasi dengan paket-paket destinasi wisata. "Meskipun nanti akses ke bandara bisa melalui jalan tol, kami tidak mau cuma jadi penonton dan hotel ini bisa mendukung investasi makin berkembang," paparnya.

Grand opening Hotel Novotel & Ibis Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo ditandai dengan pemotongan tumpeng yang diarak oleh pasukan prajurit bregada lombok abang khas Yogyakarta. Selain itu, juga ditampilkan produk budaya seperti tari-tarian dan kerajinan khas Kulonprogo.