Home Internasional Otoritas Rumah Sakit Al-Quds di Gaza Tolak Ultimatum Israel Evakuasi Pasien

Otoritas Rumah Sakit Al-Quds di Gaza Tolak Ultimatum Israel Evakuasi Pasien

Gaza, Gatra.com - Pihak berwenang di rumah sakit Al-Quds menolak untuk melakukan evakuasi setelah Israel mengeluarkan peringatan pada hari Minggu, yang menuntut evakuasi segera terhadap fasilitas medis di Jalur Gaza, yang saat ini menampung beberapa pasien yang terluka.

Mengutip direktur rumah sakit, Bashar Murad, kantor berita Palestina (WAFA) melaporkan bahwa rumah sakit tersebut menerima peringatan dari militer Israel, yang menuntut evakuasi segera terhadap pasien dan personel medis, serta mengancam mereka dengan pemboman.

Namun pihak administrasi rumah sakit Al-Quds menolak untuk mematuhi perintah evakuasi, dan terus memberikan perawatan kepada pasien kritis, beberapa di antaranya memerlukan pernapasan buatan dan tidak dapat dipindahkan ke tempat lain.

Dikutip Reuters, Minggu (29/10), Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka menerima peringatan evakuasi serupa dari otoritas Israel, dan menambahkan bahwa ada penggerebekan yang dilakukan 50 meter dari rumah sakit.

Rumah sakit Al-Quds saat ini menampung lebih dari 400 pasien dan juga menampung hampir 12.000 warga sipil yang mengungsi, yang mencari perlindungan di lingkungan rumah sakit.

Baca Juga: Sudah 8.000 Warga Palestina Terbunuh di Gaza, Mayoritas Anak-anak

Pasukan Israel juga mengeluarkan peringatan ke rumah sakit Al-Quds di lingkungan Tal al-Hawa di Kota Gaza, menuntut evakuasi segera, kantor berita negara melaporkan.

Israel melancarkan perang dari rumah sakit

Pada hari Jumat, militer Israel menuduh Hamas menyalahgunakan rumah sakit di Jalur Gaza untuk tujuan militer, ketika bom terus menghujani daerah kantong tersebut.

“Hamas mengobarkan perang dari rumah sakit” di Gaza,” kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut juga menggunakan bahan bakar yang disimpan di rumah sakit, untuk membantu melaksanakan operasinya, AFP melaporkan.

Hagari secara khusus mengidentifikasi rumah sakit Al-Shifa, yang terbesar di Gaza, sebagai salah satu tempat operasi militan Hamas.

“Teroris bergerak bebas” di Shifa dan rumah sakit lainnya, katanya.

Menurut Reuters, Hagari menunjukkan foto, diagram, dan rekaman audio yang menurutnya menunjukkan bagaimana Hamas menggunakan sistem rumah sakit dan Rumah Sakit Al Shifa, khususnya untuk menyembunyikan berbagai pos komando dan titik masuk ke jaringan terowongan luas di bawah Gaza.

Namun tuduhan tersebut dengan cepat dibantah Hamas, dan badan PBB yang bekerja di Gaza dengan mengatakan sebelumnya bahwa mereka mempunyai sistem untuk mencegah bantuan jatuh ke tangan yang salah.

Peringatan evakuasi rumah sakit Al-Quds datang pada saat kritis ketika 15 dari 35 rumah sakit di Gaza berhenti bekerja, karena kekurangan bahan bakar dan serangan udara Israel yang terus menerus di sekitarnya, sebagaimana laporan dari kantor berita WAFA.

Hampir 500 warga sipil tewas pada 27 Oktober, dalam ledakan di rumah sakit Al Ahli di Jalur Gaza. Sejak itu, Israel dan Palestina saling menyalahkan atas serangan tersebut.

AS dan beberapa laporan investigasi independen mendukung klaim Israel bahwa roket yang salah sasaran dari Gaza menyebabkan ledakan mematikan tersebut. Sementara itu, negara-negara Arab mengutuk serangan tersebut, yang mereka yakini disebabkan oleh serangan Israel.

100