Purworejo, Gatra.com - Tim adhoc Pemkab Purworejo, Jawa Tengah telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap dua PNS yang diduga menghilangkan aset daerah. Tim adhoc dibentuk Bupati Agus Bastian, terdiri dari unsur pimpinan langsung (atasan), unsur BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan unsur pengawasan (Inspektorat).

Kedua PNS yang saat ini tengah diproses sanksinya adalah M, staf Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dinpusip) serta A, staf Kecamatan Purworejo. Kepala BKPSDM Fithri Edhi Nugroho menyampaikan, sanksi bagi dua pelanggar mengarah ke kategori sedang berat.

"Untuk staf Dinpusip diduga menyalahgunakan kewenangan terkait dengan aset daerah berupa laptop dan sepeda motor dinas. Sedangkan staf Kecamatan Purworejo juga menghilangkan aset daerah sepeda motor dinas. Barang-barang tersebyt diduga digadaikan," kata Fithri, usai pelantikan Pengawas dan Administrator di Ruang Arahiwang Kompleks Setda Purworejo, Rabu (01/11).

Fithri menjelaskan, kedua PNS itu ddiuga terjerat hutang piutang, pinjol dan judi online (game slot). 

"PNS yang diduga terjerat pinjol atau game slot bisa dilihat indikatornya, tidak berangkat kerja atau sudah tidak masuk kerja cukup lama. Kemudian dilihat dari presensi yang harusnya menunjukkan wajah, tapi yang bersangkutan biasanya memotret benda-benda seperti papan nama kantor, laptop, meja atau kolong meja," kata Fithri.

Ia juga menyesalkan banyak pimpinan ASN yang kurang peduli dengan ketidakdisiplinan anak buahnya. Sehingga banyak anomali data atau ketidaksesuaian data yang terjadi di Kabupaten Purworejo.

"Ada sekitar 3.000 anomali data, jenisnya antara lain, sudah naik pangkat tapi datanya belum berubah, ada yang pindah kantor, ada yang meninggal bahkan ada yang sudah pensiun tapi data kepegawaiannya belum berubah," terang Fithri.

Ia mengimbau agar pimpinan lebih peduli pada kinerja anak buahnya. "Wistle blower atau tukang semprit biasanya adalah internal mereka. Teman lapor teman (melaporkan temannya yang berkinerja buruk), data pelapor akan kami rahasiakan," kata Fithri.