Home Kesehatan Puluhan Ribu Warga Pati Didiagnosis Diabetes, Junkfood Dianggap Jadi Penyebabnya

Puluhan Ribu Warga Pati Didiagnosis Diabetes, Junkfood Dianggap Jadi Penyebabnya

Pati, Gatra.com - Sebanyak 29.060 warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, didiagnosis menderita diabetes atau penyakit gula. Mirisnya, dari jumlah tersebut tidak hanya didominasi dewasa, tetapi juga anak muda.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pati, dr Aviani Tritanti Venusia mengatakan, fenomena ini terjadi lantaran gaya hidup masyarakat, misalnya mengkonsumsi makanan dan minuman cepat saji.

"Usia produktif mulai (banyak) terserang penyakit diabetes. Awalnya memang usia 40 tahun ke atas yang menderita. Makin kesini mulai anak muda juga kena. Penyebabnya faktor gaya hidup kayak pola makan, pola hidup kurang sehat. Yang mencetuskan diabetes," ujarnya, Sabtu (18/11).

dr Aviani tidak menampik jika penyakit ini salah satunya dipicu faktor keturunan. Meski begitu, gaya hidup yang serba instan diyakini menjadi penyebab utama diabetes.

"Seseorang yang tidak mempunyai keturunan diabetes bisa muncul diabetes. Karena tidak melakukan gaya hidup sehat dan makan sehat. Seperti makan junkfood (cepat saji). Saat ini kan masyarakat suka junkfood," imbuhnya.

Dibeberkan, saat ini tercatat 29.060 jiwa didiagnosis mengidap diabetes. Namun menurutnya jumlah tersebut jauh lebih besar di lapangan. Sehingga perlu dilakukan penjaringan.

"Kita targetkan 33.621 penderita pada tahun ini. Insyaallah, kita capai target itu pada akhir tahun. Sampai saat ini, triwulan ketiga kita sudah melayani 29.060 orang," ungkapnya.

Setelah terjaring, kemudian diberikan terapi agar bisa terbebas dari diabetes. Mengingat, jika tidak di-treatment sejak dini, dikhawatirkan dampak yang diakibatkan jauh lebih berbahaya.

"Kita berikan terapi. Ini yang kita ketahui dan kita catat. Mungkin ada yang belum diketahui dan karena enggan atau takut untuk medical checking. Ini memang bukan penyakit yang menular, dia menyerang metabolisme. Perlahan- perlahan mulai diterapi syarat-syaraf yang diujung yang jauh di otak syaraf, sampai ke mana-mana. Kekhawatiran kita menjalar sampai syaraf otak dan itu berbahaya," katanya.

121