Jakarta, Gatra.com – Kerajaan Bugis tertua di Sulawesi Selatan (Sulse), Kedatun Luwu, menyampaikan beberapa aspirasi kepada calon presiden (Canpres) Ganjar Pranowo, salah satunya pemekaran wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Perwakilan Kedatuan Luwu, Maddika Bua Syaifuddin Kaddiraja menyampaikan bahwa Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur sedang memperjuangkan pemekaran wilayah menjadi provinsi.
“Ini [pemekaran] sudah dirintis sejak puluhan tahun lalu namun belum menampakkan hasil,” kata Maddika kepada Ganjar di Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo, Sulsel, dalam keterangan pers Senin (27/11).
Soal aspirasi tersebut, Ganjar yang mengenakan baju adat Luwu berwarna hitam dengan paduan sarung hitam emas dan songkok recca, menyampaikan, pemekaran wilayah Luwu menjadi provinsi perlu dipertimbangkan.
Pria yang sempat mengurusi pemekaran daerah atau wilayah ketik menjadi anggota DPR RI ini menyampaikan, pemekaran tersebut merupakan otonomi daerah (Otda) yang tercatut dalam amanat Reformasi. Tujuannya tak lain untuk menyejahterakan masyarakat.
Oleh sebab itu, Ganjar bersama Mahfud MD menyatakan siap untuk mengkaji pemekaran di wilayah Luwu ini. Apalagi jika hasil kajian menunjukkan bahwa pemekaran tersebut benar-benar bisa menyejahterakan masyarakat.
“Kita akan kaji bersama, kita dalami betul-betul apa yang menjadi harapan dan aspirasi warga. Sepanjang akan menjadikan kesejahteraan bagi rakyat maka sudah pasti akan kita perjuangkan,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Istana Kedatuan Luwu, Ganjar disambut hangat dengan rangkaian adat, mulai dari prosesi Ripaduppai Lellung. Kemudian didampingi Sanro Paduppa yang merupakan dukun penjemput.
Setelah itu, Ganjar mengikuti prosesi pecah guci sebelum masuk ke istana. Lalu Ganjar langsung ditemui Cenning Luwu Andi Siti Huzaimah dan menyerap aspirasi kerajaan tersebut.
