Home Nasional PKS: Ada Tidaknya Pemilu, LBKK Tetap Jalan

PKS: Ada Tidaknya Pemilu, LBKK Tetap Jalan

Jakarta, Gatra.com – Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan, ada tidaknya pemilu termasuk Pilres, pihaknya tetap konsisten menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) untuk mengokohkan nilai-nilai keumatan sekaligus mengingatkan peran kiai, santri, dan pesantren kepada generasi muda Indonesia.

“Fraksi PKS konsisten menyelenggarakan lomba baca kitab kuning untuk mensyukuri dan mensyiarkan Hari Santri Nasional. Ada tidak ada pemilu, lomba ini tetap berjalan,” kata Jazuli di Jakarta, Rabu (6/12).

Ia menjelaskan, LBKK tetap dihelat meski berlangsung Pemilu karena kegiatan ini sama sekali bukan untuk kepentingan politik jangka pendek tapi politik kebangsaan dan keumatan.

Untuk LB?KK di tahun politik 2023 ini merupakan edisi ke-7 yang babak finalnya dibuka oleh Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri didampingi Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Babak final LBKK Edisi Ke-7 Tahun 2023 ini, lanjut dia, dihelat di Gedung DPR RI pada Selasa (5/12), memperebutkan hadiah utama umrah dan uang puluhan juta rupiah.

Pesantren, kata Jazuli Juwaini, telah hadir sebelum Republik Indonesia merdeka. Fraksi PKS DPR RI memahami dan menyadari betul kontribusi pesantren, kiai, dan santri sangat besar bagi republik ini, sehingga pihaknya mengabadikannya, salah satunya dengan LBKK.

“Kami tidak ingin ada mata rantai yang terputus dari peran para kiai, peran santri, dan peran pesantren, yang sudah tertoreh sebelum dan setelah Indonesia ini merdeka,” ujarnya.

Lomba Baca Kitab Kuning, lanjut anggota DPR RI dari Dapil Cilegon dan Serang ini, juga untuk menanamkan rasa cinta generasi bangsa ini terhadap Bahasa Arab. “Karena bahasa Arab adalah bahasa surga, bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an, bahasa Arab adalah bahasa hadist, bahasa Arab adalah bahasa literatur-literatur keIslaman yang disusun dan dikarang oleh ulama salafush shalih,” katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS, Habib Dr. Salim Segaf Aljifri, mengungkapkan, kebanggaannya kepada para santri yang sungguh-sungguh bertafaqqu fie dien karena di sana lah sumber kebaikan dan keberkahan.

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengapresiasi konsistensi F-PKS dalam menyelenggarakan lomba baca kitab kuning serta menilai lomba ini sangat strategis bagi generasi bangsa, karena:

1. Sebagai upaya mengokohkan nasionalisme Indonesia yang relijius. Apalagi bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman ideologi pemikiran atau isme-isme yang merusak jati diri bangsa seperti paham liberalisme, sekularisme, atheisme dan lain-lain.

2. Sebagai upaya memajukan pesantren sebagai soko guru pendidikan nasional yang berkontribusi besar dalam membentuk karakter generasi bangsa, sehingga terwujud generasi muslim dan pribumi yang akan menjadi pemimpin bangsa dengan pemahaman kebangsaan yang utuh.

3. Mendorong para santri agar termotivasi untuk mencintai dan meneladani para ulama terdahulu berikut karya-karyanya untuk menjaga dan melestarikan pemahaman ahlu sunnah wal jamaah.

“Kita semua berharap para santri bisa menjadi cendekiawan muslim dan pemimpin yang cerdas, berintegritas, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia,” kata Salim.

36