Hanoi, Gatra.com - Raksasa chip Amerika Serikat (AS) Nvidia ingin mendirikan basis di Vietnam, untuk mengembangkan industri semikonduktornya. 

Ketua dan CEO raksasa chip Silicon Valley, Jensen Huang, mengatakan saat mengunjungi negara Asia Tenggara untuk meningkatkan investasi di industri semikonduktor yang sedang berkembang.

Dikutip AFP, Senin (11/12), menurut laporan yang diterbitkan Minggu malam di situs resmi pemerintah, selama pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Huang mengatakan Nvidia ingin mendirikan basis di negara tersebut.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Huang menilai potensi Vietnam di sektor TI sangat tinggi, dan mengatakan bahwa Nvidia telah menginvestasikan sekitar US$250 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun di negara tersebut.

Beberapa raksasa chip telah membuka atau memperluas aktivitasnya di Vietnam.

Pada bulan Oktober, perusahaan Korea Selatan Amkor membuka pabrik pengemasan baru senilai US$1,6 miliar dolar sementara Hana Micron membuka pabrik pengemasan senilai US$600 juta sebulan sebelumnya.

Selama kunjungannya ke Hanoi pada bulan September, Presiden AS Joe Biden berkomitmen untuk membantu negara komunis tersebut mengembangkan kemampuan dan memperluas produksinya.

Guncangan rantai pasokan global dan ketakutan mengenai ketergantungan Amerika Serikat pada Tiongkok untuk sumber daya strategis, meningkatkan investasi pada industri semikonduktor yang sedang berkembang di Vietnam.

Vietnam mempunyai sekitar 6.000 insinyur di industri semikonduktor namun masih membutuhkan ribuan insinyur lagi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlahnya menjadi 50.000 pada tahun 2030.