Home Politik Ini Tanggapan Anies Usai Debat Capres Pertama: Debat Berjalan dengan Baik

Ini Tanggapan Anies Usai Debat Capres Pertama: Debat Berjalan dengan Baik

Jakarta, Gatra.com- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menilai debat pertama capres yang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada Selasa (12/12) malam berjalan dengan baik. Menurutnya debat ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendengar prinsip, ideologi, cara berpikir yang diungkapkan para calon.

"Tentu tadi ada pertukaran pikiran, pandangan, saya perlu sampaikan bahwa negeri ini perlu dijaga dan menjunjung tinggi etikak. Maa, makin kejajaran kebawah makin terjadi kerusakan, kalau dari puncak kompromi etika. Dan tadi saya ungkapkan secara serius soal ini," kata Anies kepada awak media setelah debat di KPU, Selasa (12/12).

Baca juga: Soal MKMK, Anies: Tugas Judisial Bukan Hanya Menegakkan Hukum, Tapi Juga Hadirkan Rasa Keadilan

Anies juga menyinggung soal kebebasan berpendapat di Indonesia yang mengalami penurunan. Ia juga yakin bahwa masyarakat pasti memilih presiden yang serius untuk untuk mengelolah negara.

"Dan saya mau garis bawahi, karena inj soal demokrasi, yakni kebebasan berpendapat yang tidak boleh berkurang. Tadi seru diskusinya, dan prinsip-prinsip dasarnya saya rasa publik bisa melihat. Tadi saya sampaikan teman-teman muda untuk membandingkan, mana yang benar-benar serius untuk mengembalikan negeri ini sebagai negeri hukum dan menjaga kebebasan pendapat ada, dan mana yang serius menjaga etika," imbuhnya.

Baca juga: Disinggung Soal Putusan MK, Prabowo: Kalau Masyarakat Tak Suka Tak Usah Pilih Saya!

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan debat capres, dengan total durasi debat perdana Pilpres 2024 berlangsung selama 150 menit. Durasi debat tersebut terpecah kepada sejumlah sesi, dengan durasi bersih debatnya adalah 120 menit.

Adapun, pada debat perdana hari ini, ketiga calon presiden beradu gagasan terkait sejumlah tema yaitu Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.

67