Home Kesehatan UNESCO Tetapkan Jamu Warisan Budaya Tak Benda, Saatnya Jamu Menjamu Dunia

UNESCO Tetapkan Jamu Warisan Budaya Tak Benda, Saatnya Jamu Menjamu Dunia

Jakarta, Gatra.com – Saatnya jamu menjamu dunia setelah United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation (UNESCO) menetapkan budaya sehat jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Demikian salah satu benang merah dalam konferensi pers di Kedai Jamu Acaraki, Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat (Jakpus) pada Selasa (12/12). Ketua Tim Riset GP Jamu, Jony Yuwono, menyampaikan, upaya pihaknya untuk memperkenalkan jamu dan budaya sehat jamu kepada semua lapisan masyarakat, termasuk dunia internasional.

“Pada tahun 2018, jamu masuk dalam pengajuan nominasi warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Tahun 2019 kita membuat tim riset untuk mensurvei san evaluasi berkas yang diterima dari UNESCO,” ujarnya.

Berkas tersebut rampung pada Februari 2022. Pada Maret 2022, lanjut dia, kemudian mengajukan budaya sehat jamu kepada UNESCO. GP Jamu terus mengawal pengajukan dan prosesnya di UNESCO.

“Akhirnya, 6 Desember 2023, UNESCO mengakui budaya sehat jamu. Hasil evaluasi UNESCO mengatakan budaya sehat jamu sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia di dunia,” katanya.

Setelah itu, UNESCO memberikan tugas kepada GP Jamu untuk melaporkan kegiatan budaya sehat jamu. Pihaknya juga mengajak semua pihak di Indonesia untuk mendukung pengembangan jamu dan budaya sehat jamu.

Adapun jamu adalah pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan dari generasi ke generasi, serta telah dikaji atas dasar pengalaman dan terbukti memberikan manfaat untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan bagi masyarakat Indonesia.

Sedangkan budaya sehat jamu merupakan suatu praktik menjaga kesehatan yang bersifat holistik, melibatkan tubuh, pikiran, dan jiwa (body, mind, dan soul) sehingga bersifat preventif sekaligus promotif.

Ketua Umum (Ketum) GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman, dalam siaran pers mengatakan, pihaknya menargetkan jamu bisa dinikmati semua kalangan di tempat umum di Indonesia. Selain itu, publik bisa mengenal jamu dengan cara yang lebih modern.

“Untuk sampai di UNESCO bukan hal yang mudah, namun karena perjuangan sampai meraih pengakuan dunia. Saya bersyukur di-support oleh semua pihak. Masyarakat Indonesia bisa menjaga kesehatan melalui budaya jamu,” katanya.

Sementara itu, tokoh nasional pendukung budaya jamu dan penggagas rencana pengajuan jamu mendapat pengakuan UNESCO, Prof. Dr. Jaya Suprana, mengatakan, untuk menggolkan budaya sehat jamu di organisasi dunia tersebut mungkin ada pihak yang tadinya kurang mendukung upaya pihaknya.

“Saya minta tim riset untuk memperjuangkan misi kami dan akhirnya sukses jamu diakui oleh dunia,” ujarnya.

Jaya Suprana yang juga pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan kepada GP Jamu, Gaura Mancacaritadipura, dan Dwi Ranny Pertiwi Zarman yang telah membantu tim penggagas sehingga budaya jamu diakui oleh dunia internasional.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kus Wisnu Wardani, mengapresiasi upaya dan dukungan semua pihak sehingga budaya sehat jamu ditetapkan sebagai WBTB oleh UNESCO. Pemerintah mendukung pengembangan dan pemanfaatan jamu di Indonesia.

“Pengakuan jamu dari UNESCO dapat memberikan sumbangsih dalam pemeliharaan kesehatan di Indonesia dan juga dunia. Selamat juga kepada GP Jamu yang sudah mendapatkan penghargaan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, penominasian jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia diawali saat Ketum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman, mengarahkan pembentukan tim riset khusus yang diketuai Jony Yuwono, untuk mengikuti alur dan seleksi penominasian dari UNESCO.

Berdasarkan pengumuman Direktur Perlindungan Kebudayaan Tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ke UNESCO pada tanggal 18 Februari 2022, budaya sehat jamu menjadi nominasi WBTB yang diajukan oleh Indonesia kepada UNESCO.

Pada tanggal 14 Maret 2022 Tim nominasi telah mengirimkan berkas dokumen seperti yang disyaratkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Budaya sehat jamu telah melalui evaluasi dan pengkajian oleh UNESCO. Organisasi tersebut kemudian menyatakan budaya sehat jamu layak ditetapkan sebagai WBTB Dunia.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam sidang komite ke-18 yang diselenggarakan pada tanggal 4-9 Desember 2023 di Kasane, Botswana. Tim Nominasi Budaya Sehat Jamu yang diwakili oleh Erwin Skripsiadi dari Jamupedia dan Gaura Mancacaritadipura menghadiri sidang tersebut bersama perwakilan dari Duta Besar dan Perwakilan Tetap Indonesia di UNESCO serta perwakilan dari Kemendikbud Ristek. Penetapan Budaya Sehat Jamu dilakukan pada 6 Desember 2023.

109