Home Ekonomi Banten Berpotensi Perkuat Industri Mebel dan Kerajinan Nasional

Banten Berpotensi Perkuat Industri Mebel dan Kerajinan Nasional

Serang, Gatra.com - Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) sukses menggelar acara Focus Group Discussion dan sekaligus Pengukuhan Pengurus DPD HIMKI Banten pada Selasa (19/12) kemarin di Hotel Ledian Serang, Banten.

Pada diskusi FGD itu, para stakeholder di industri mebel dan kerajinan mengungkapkan beragam potensi provinsi Banten dalam mendukung pertumbuhan industri nasional ini yang berbasis bambu, kayu, batu fosil dan daun pandan.

"Pada acara ini kami hadir lengkap dengan para pengurus lainnya yang membidangi berbagai bidang seperti bidang UMKM, pemasaran dan sebagainya. Bersama DPD HIMKI Banten, kami merencanakan Banten ini menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap pembangunan nasional, dalam hal ini sektor mebel dan kerajinan karena didukung oleh kesediaan bahan baku yang melimpah yang tersebar di seluruh wilayah Banten," kata Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur dalam keterangannya yang diterima pada Rabu (20/12).

Ia menyebut, Banten juga merupakan wilayah yang sedang berkembang sangat pesat dengan perumahan-perumahan elit bertebaran di mana-mana dikarenakan sebagai penopang Ibu Kota DKI Jakarta. Kota-kota Satelit yang ada di Banten diprediksi akan mengalahkan Jakarta dalam 10 tahun ke depan.

"Potensi besar ini yang membuat kami melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik di tingkat provinsi maupun nasional agar industri mebel dan kerajinan di Banten bisa tumbuh, berkembang dan dapat mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional seperti yang kami rencanakan," jelasnya.

Sobur menyebut, hal ini belajar dari keberhasilan China yang lebih mengutamakan pasar dalam negeri. Produk mebel China dikonsumsi oleh sekitar 75% di dalam negeri.

"Dengan demikian, jika kita mau ekonominya kuat dan maju, maka kita harus kuat dulu di dalam negerinya. Pasar dalam negeri harus kita kuasai dulu, untuk itu kita akan bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak," ucapnya.

Oleh karena itu, HIMKI minta agar pemerintah bisa menahan impor mebel dan kerajinan agar produk dalam negeri bisa eksis di pasar domestik.

"Banten tercatat dalam sejarah memiliki posisi yang strategis yang menjadikannya sebagai salah satu pusat peradaban penting di Indonesia. Cerminan posisi geostrategis Banten saat ini merepresentasikan keunggulannya atas akses yang mudah terhadap sumber daya, infrastruktur pasar, dan juga pelayanan," jelas Sobur.

Ia juga menyebut, Banten merupakan wilayah penyangga ibukota negara, yakni Jakarta yang merupakan jantung pemerintahan dan perekonomian nasional. Hal ini menjadikan berbagai pelayanan dan urusan terkait investasi yang berhubungan dengan Jakarta akan menjadi efektif dan efisien dalam penyelenggaraannya.

Pasar ekspor

Kegiatan itu juga telah mengukuhkan Fahmi Ramadhana Ketua DPD HIMKI Provinsi Banten. Pengusaha muda sukses dan founder FH Grup itu menargetkan peningkatan ekspor mebel dan kerajinan di Banten serta ikut serta dalam kontestasi pasar dunia.

"Ke depan, HIMKI akan berupaya agar usaha mebel dan kerajinan di Banten bisa dilirik dunia. Bersama HIMKI Pusat, HIMKI Banten juga tengah menggarap pasar lokal yang pasarnya terus meningkat hampir Rp16 triliun per tahun," ucap Fahmi.

Setelah membentuk kepengurusan HIMKI Banten, Fahmi juga telah menyiapkan beberapa program kerja. Salah satunya dengan mencoba memberikan atau menyediakan pasar serta fasilitas produksi untuk para anggota.

"Dengan potensi alam yang melimpah ruah, HIMKI Banten lebih fokus untuk mengembangkan usaha mebel dan kerajinan yang berbasis pada bambu, kayu, batu fosil, dan daun pandan," jelasnya.

Menurutnya, masing-masing pengurus daerah nantinya memiliki tugas untuk memberikan pembinaan kepada pengrajin, melakukan pelatihan, hingga study banding dengan daerah atau provinsi lain. Diharapkan, industri mebel dan kerajinan Banten bisa lebih dikenal bahkan digunakan tidak hanya untuk pasar lokal melainkan pasar dunia.

"Banten merupakan provinsi dengan letak geografis yang sangat strategis sebagai pintu gerbang Jawa-Sumatera yang membuat daerah Banten dilalui lalu lintas perdagangan internasional. Tidak hanya tempat yang strategis bagi pariwisata dan bahan baku yang melimpah di Provinsi Banten juga menjadikan bagian penting untuk kemajuan industri di Tanah Jawara," kata Fahmi.

Ia menambahkan, jenis bambu yang beraneka ragam membuat kerajinan di Banten menjadi lebih variatif mulai dari kerajinan tangan sampai ke tahap industri. Di samping itu, kayu juga merupakan bahan baku yang menghasilkan beragam kerajinan dengan daya jual yang tinggi.

"Limbah kayu dimanfaatkan menjadi bahan baku oleh para pengrajin untuk membuat kerajinan seperti patung, beragam cenderamata dari kayu, dan dekorasi rumah," ujarnya.

Selain itu, lanjut Fahmi, batu fosil juga mempunyai daya jual yang cukup tinggi. Batu fosil disulap menjadi karya yang luar biasa oleh para pengrajin yang kreatif dan inovatif. Tidak hanya kerajinan tangan, batu fosil dimanfaatkan untuk melengkapi kebutuhan rumah, bukan hanya menjadi dekorasi namun juga barang-barang seperti kursi, meja, bahkan bathtub.

"Kami berharap kepada pemerintah agar dapat membantu pelaku usaha mebel dan kerajinan dalam pengembangan dan pengolahan produksi, akses permodalan dan pemasaran. Selama ini sebagian produk kami seperti tas dari pandan, batu alam, mebel kayu dan kerajinan bambu sudah diekspor ke Belanda, Jepang dan Jerman," ungkapnya.

51