Home Ekonomi Gas Sumber Energi Masa Depan

Gas Sumber Energi Masa Depan

Sorong, Gatra.com- Sekretaris Satuan Kerja Khusus pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Shinta Damayanti mengatakan, dalam era transisi energi saat ini, gas memainkan peranan yang semakin penting karena tidak hanya menjadi sumber energi dan penerimaan negara, tetapi juga sebagai sumber bahan baku industri dan multiplier effect yang dikontribusikan.

“Untuk itu, kami sangat berharap agar kontribusi yang diberikan oleh KKKS dapat semakin ditingkatkan guna memberikan dampak positif yang besar kepada masyarakat Indonesia dan khususnya bagi masyarakat di Papua,” ujar Shinta dalam kegiatan Kampanye Media Indonesia Timur beberapa waktu lalu.

Adapun, salah satu produksi migas di Indonesia Timur disumbang dari kontraktor Petrogas (Basin) Ltd. Dia berharap agar KKKS Petrogas Basin Ltd. dapat lebih meningkatkan kinerja yang optimal sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan pada 2024.

“Apresiasi Petrogas dalam mempertahankan produksi di 2023, termasuk Petrogas sedikit dari company yang beralih ke gross split dan kenaikan produksinya. Kita tahu banyak sekali tantangan yang dihadapi Petrogas dan tidak mudah, kondisi lapangan, infrastruktur, bahkan Petrogas berhasil melakukan efisiensi dalam opersionalnya hingga 33%,” ucapnya.

Baca juga: Lampaui  Target Pemerintah, Produksi Minyak Jawa Timur 2023 Capai 106 Persen

Shinta menyebutkan, untuk mendukung eksplorasi dan produksi gas, perlu adanya hilirisasi industri di Indonesia timur, khususnya Papua, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan menjaga keberlanjutan hulu migas di era transisi energi.  Dengan adanya Hilirisasi baik dari industri maupun pembangkit listrik, maka daya serap gas yang saat ini tengah terus digenjot oleh KKKS seperti petrogas dapat semakin meningkat.

“Kita harapkan ke depan juga akan dibangun infrastruktur untuk menyalurkan gas tersebut baik ke industri, pembangkit listrik maupun masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, General Manager Petrogas (Basin) Ltd., Alfian Telaumbanua menyampaikan
Petrogas (Basin) Ltd. memiliki dua fasilitas produksi, pertama adalah fasilitas produksi Kasim Production Facility untuk fasilitas produksi minyak mentah dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, Kasim, dan Jaya. Kedua adalah Arar Gas dan LPG Plant, yang merupakan fasilitas produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin.

Blok Kepala Burung menghasilkan lebih dari 4.500 barel minyak per hari dan lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per hari. “Baik produk minyak mentah maupun gas dari Wilayah Kerja Kepala Burung diperuntukkan bagi kebutuhan dan ketahanan energi domestik,” jelas dia.

Selain minyak mentah untuk kebutuhan lokal Papua Barat Daya, produksi gas disuplai ke Perusda Kabupaten Sorong untuk pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, Papua Barat Daya, dan juga termasuk suplai gas rumah tangga melalui Jaringan Gas Nasional.

Sejak 2017, Petrogas (Basin) Ltd. terus berupaya meningkatkan lifting LPG hasil produksinya. Di tahun 2017 dilakukan 2 kali lifting, 2018 4 kali lifting, 2019 5 kali lifting, 2020 dan 2021 masing-masing 6 kali lifting, 2022 7 kali lifting, dan di 2023 ini ditargetkan 9 kali lifting hingga akhir tahun.

​​​​​​Baca juga: HCML Dukung SKK Migas Penuhi Target 2030

Dalam upaya menemukan cadangan migas baru yang kemudian akan diproduksikan untuk menambah produksi dan memberikan kontribusi bagi produksi migas nasional, di tahun 2023 Petrogas (Basin) Ltd. melakukan dua tajak sumur eksplorasi. Kedua tajak ini dibor di bawah Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Kepala Burung dalam Kontrak Kerja Sama yang dimulai pada tahun 2020 lalu.

57