Jakarta, Gatra.com - Petani Indonesia didorong untuk dapat mempercepat proses musim tanam ditengah musim penghujan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar ketertinggalan musim tanam pada periode Oktober-Desember 2024 karena terdampak El-Nino.

Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, HM Yadi Sofyan Noor mengatakan, periode Musim Tanam (MT)-1 tinggal menyisakan 3 bulan, yakni mulai januari hingga maret mendatang. Apalagi, masih ada sekitar 4 juta hektare tanah petani yang masih bisa ditanam. Jika mempercepat proses tanam, setidaknya ada 7,4 juta hektare sawah yang bisa ditanam dalam sisa rentang waktu musim tanam. 

"Dengan mempercepat penanaman, jutaan hektare sawah bisa ditanami padi di musim hujan sekarang" kata Sofyan dalam keterangannya, Senin (8/1).

Guna mengakselerasi tujuan itu, Sofyan pun meminta petani untuk tidak ragu. Apalagi, komitmen untuk mempermudah menyalurkan pupuk subsidi bagi para petani pun sudah Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

"Sejauh ini stok pupuk awal tahun ini sekitar 1,7 juta ton. Artinya, berdasarkan data ini bahwa pupuk subsidi cukup untuk musim tanam Januari-Maret 2024," jelas dia.

Kementan pun memberikan kemudahan petani untuk mendapatkan pupuk subsidi bagi petani, seperti dengan penggunaan KTP bagi petani yang tidak atau belum menggunakan kartu tani.

Selain itu, pemerintah juga telah memutuskan untuk menambah anggaran untuk pupuk bersubsidi pada 2024. Hal ini dinilainya sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap para petani.

"Saya juga meminta bantuan untuk semua pihak, termasuk aparat penegak hukum agar ikut mengawasi penyaluran pupukl subsidi ini agar tepat sasaran. Agar tidak terjadi penyelewengan dalam penyaluran pupuk subsidi," papar dia.