Home Kesehatan RS Pusat Pertamina Buka Layanan Kanker Bagi Peserta BPJS Kesehatan

RS Pusat Pertamina Buka Layanan Kanker Bagi Peserta BPJS Kesehatan

Jakarta, Gatra.com - Pembukaan layanan kanker bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi salah satu upaya anyar Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dalam membuka akses kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Direktur RSPP, Neny Herawati mengatakan, dengan adanya layanan baru tersebut, harapannya makin semakin banyak pasien kanker yang bisa disembuhkan. Karena otomatis makin banyak pula akses layanan kesehatan yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Sehingga, masyarakat kini tidak perlu khawatir soal biaya pengobatannya. Harapannya pun jangkauan pengobatan ini bisa diperoleh oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Neny dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/1).

Guna memaksimalkan layanan, Neny pun memastikan bahwa baik dari sumber daya medis maupun fasilitas kesehatan pun dapat menunjang upaya pemberian layanan. Mulai dari peralatan canggih hingga dokter berpengalaman menjadi nilai lebih dalam kegiatan layanan kesehatan kedepan.

"Hal ini penting mengingat Tidak banyak rumah sakit yang menyediakan layanan kanker dengan menggunakan BPJS Kesehatan," Jelas dia.

Guna makin menambah maksimal layanan, RSPP juga menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk layanan kanker ini. Salah satunya, RSPP menjadi member Mayo Clinic Care Network (MCCN) sejak tahun 2023, pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Neny menyebut, melalui kolaborasi itu pihaknya dapat mengakses berbagai pengetahuan dan keahlian dari tim Mayo Clinic, termasuk diskusi mengenai pengobatan kanker, dan pengobatan layanan dan penyakit lainnya. Hal itu keuntungan bagi setiap tenaga medis di IHC RSPP untuk meningkatkan kemampuan di skala internasional.

Disamping itu, pihaknya juga menggandeng beragam komunitas kesehatan dari warga sekitar khususnya Jakarta Selatan dan para dokter diluar RSPP, seperti komunitas kanker, komunitas diabetes, dan sebagainya. Kolaborasi itu termasuk edukasi kesehatan sebagai langkah preventif. 

"Kemudahan itu diharapkan dapat meringankan beban pasien, karena tidak harus membayar tagihan dalam jumlah besar sekaligus," ucapnya.

50