Home Pemilu 2024 Di Depan Para Pengusaha, Prabowo Ungkap Kecewa Terhadap Kinerja BUMN

Di Depan Para Pengusaha, Prabowo Ungkap Kecewa Terhadap Kinerja BUMN

Jakarta, Gatra.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto di hadapan para pengusaha mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam proyek pembangunan kampus dan rumah sakit militer yang ia tangani di Kementerian Pertahanan.

Prabowo mengungkapkan bahwa, dalam proyek pembangunan kampus tersebut ia berencana akan bekerja sama dengan salah satu BUMN, namun gagal karena BUMN tersebut mematok harga yang tinggi.

“Tahun ini saya bangun 3 kampus baru, rencananya ada 8 kampus dan saya undang pertama adalah BUMN. Saya enggak sebut BUMN mana nanti enggak enak, dia kasih anggaran tinggi banget, padahal saya juga sebelum masuk pemerintah saya usaha juga jadi agak ngerti lah dikit-dikit,” kata Prabowo dalam acara Dialog Capres bersama Kadin di Jakarta, Jumat (12/1).

Dalam kesempatan itu, ia membandingkan BUMN dan Perusahaan Swata yang berani memberikan harga proyek jauh lebih murah dengan durasi pengerjaan pembangunan proyek lebih cepat.

“Swasta harganya sekian persen lebih murah, dan waktunya lebih cepet, dan swata itu kan mau kita kejar-kejar dikit, saya butuh sekian bulan (jadi),” jelasnya.

Alhasil kata Prabowo, karena faktor-faktor itu proyek yang tadinya akan diberikan kepada BUMN meniadi digarap oleh Swasta.

“Saya bicara apa adanya loh, saya mau kasih ke BUMN, gimana waktunya lebih lama, harganya lebih tinggi, aku kasih ke swasta, aku tunjuk swasta, jadi itu barang,” imbuhnya.

Prabowo menyebut bahwa salah satu proyek Kemenhan yang digarap Swasta adalah Rumah Sakit Militer yang digadang terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Ia menyebut, rumah sakit yang memiliki 26 lantai berkapasitas 1.000 tempat tidur, dan 136 ICU tersebut dibangun swasta dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

“Kembali lagi kehendak politik, swasta monggo, BUMN kerja bener, direksi (BUMN) enggak bener ke KPK, KPK enggak beres ke Kejaksaan. Silahkan berkompetisi, (asal) efesisensi, transparansi dan kualitas, silahkan (bersaing),” pungkasnya.

25