Home Internasional Agresi Israel: Lebih 5.875 Warga Palestina Ditahan dalam 100 Hari

Agresi Israel: Lebih 5.875 Warga Palestina Ditahan dalam 100 Hari

Ramallah, Gatra.com - Pasukan pendudukan Israel terus mengintensifkan kampanye penangkapan dan menerapkan tindakan penyiksaan lebih lanjut, terhadap warga Palestina di Tepi Barat. 

Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengeluarkan pernyataan dalam rilis dikutip Wafa Palestina, hari ini, Minggu (14/1). 

Selama 100 hari agresi dan bertepatan dengan genosida di Gaza, tentara pendudukan Israel dilaporkan telah menangkap tidak kurang dari 5.875 warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober. 

Angka ini termasuk individu yang telah ditahan, mereka yang masih ditahan, dan mereka yang akan dibebaskan nantinya.

PPS menekankan dalam pernyataannya bahwa kampanye penangkapan tidak terkecuali pada kelompok masyarakat tertentu, termasuk perempuan dan anak-anak. Sekitar 200 perempuan telah ditangkap, sementara jumlah penahanan anak mencapai 355 pada akhir bulan lalu.

Sejak tanggal 7 Oktober, kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel telah meningkat dalam hal kebrutalan dan situasi yang mengerikan, seperti yang dibuktikan oleh laporan para tahanan dan keluarga mereka. 

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza Selama 99 Hari, 23.843 Warga Palestina Tewas

Di antara pelanggaran yang menonjol adalah kasus penyiksaan, pemukulan secara terang-terangan, ancaman tembakan langsung, investigasi di tempat, ancaman pemerkosaan, penggunaan anjing polisi, penggunaan warga sipil sebagai perisai manusia dan sandera, serta eksekusi di luar hukum.

Tindakan tersebut juga mencakup sabotase luas yang menargetkan rumah, penyitaan harta benda, mobil, uang, perhiasan emas, dan perangkat elektronik. Selain itu, rumah milik tahanan di penjara-penjara Israel dihancurkan dan diledakkan. Tentara Israel selanjutnya memotret para tahanan setelah penangkapan mereka dalam kondisi yang merendahkan martabat manusia.

Kejahatan-kejahatan ini telah meninggalkan dampak yang sangat berbahaya terhadap nasib ribuan tahanan dan keluarga mereka. Situasi di dalam penjara juga tidak lebih baik, karena administrasi penjara Israel terus melakukan kejahatan dan kebijakan sistematis terhadap para tahanan. 

Hal ini mencakup penerapan berbagai bentuk isolasi, penyitaan barang-barang tahanan, penyiksaan terhadap mereka, dan penyerangan massal yang mengakibatkan beberapa tahanan terluka.

Menurut pernyataan tersebut, ketika musim dingin tiba, kondisi yang keras di dalam penjara, ditambah dengan undang-undang yang diberlakukan oleh pendudukan sejak 7 Oktober, telah meningkatkan kesulitan yang dihadapi para tahanan. Hal ini menyebabkan kematian mendadak tujuh tahanan Israel akibat penyiksaan brutal.

PPS menyoroti penghilangan paksa para tahanan di Gaza, dengan menyoroti fakta bahwa, setelah 100 hari, pendudukan Israel menolak untuk mengungkapkan informasi apa pun tentang nasib, jumlah pasti, atau lokasi penahanan mereka.

Kesaksian dari para tahanan Gaza yang dibebaskan telah menjelaskan tingkat kriminalitas yang dilakukan terhadap mereka di kamp-kamp penahanan Israel, dan mengungkapkan tingginya tingkat kebrutalan dalam perlakuan terhadap orang-orang ini.

29