Home Ekonomi Sektor Mineral dan Batu Bara Setor Rp 172,96 Triliun ke Kas Negara pada 2023

Sektor Mineral dan Batu Bara Setor Rp 172,96 Triliun ke Kas Negara pada 2023

Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minerba pada 2023 tembus Rp172,96 triliun. Capaian tersebut melampaui 118,41% dari target Pemerintah yang sebesar Rp146,07 triliun pada 2023.

“Rencana PNBP pada 2023 berdasarkan Perpres Nomor 75 Tahun 2023 yang telah ditetapkan tanggal 10 November 2023 yaitu sebesar Rp146,07 triliun, pragnosa realisasi PNBP tahun 2023 mencapai Rp172,96 triliun,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Mineral Batu Bara Bambang Suswantono dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Program Kerja 2024 Subsektor Mineral dan Batu Bara, Selasa (16/1).

Meski demikian, capaian PNBP Minerba pada 2023 tersebut lebih rendah dibanding dengan capaian pada tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp183,50 triliun.

Di sisi lain, subsektor minerba dalam investasi juga tidak mencapai target yang telah ditentukan Pemerintah. Nilai investasi sektor Minerba pada 2023 tercatat hanya sebesar US$7,46 miliar, atau sebesar 96,86% dari target 2023 yang sebesar US$7,7 miliar.

Meski tidak mencapai target yang ditetapkan, total investai yang dicetak oleh sektor minerba tecatat lebih tinggi dibanding dengan capaian pada tahun 2022 lalu yang hanya sebesar US$5,694 miliar.

“Dirjen Minerba terus mendorong untuk tetap terjaga iklim investasi Minerba dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mencatat bahwa, realisasi investasi di sektor ESDM per selama tahun 2023 mencapai US$30,3 miliar. Nilai tersebut meningkat 11% dibanding dengan capaian investasi pada 2022 lalu yang tercatat sebesar US$27 miliar.

Lebih rinci pada 2023, sektor Migas menjadi penyumbang investasi yang terbesar yaitu sebesar US$15,6 miliar. Kemudian diikuti oleh sektor Minerba sebesar US$7,46 miliar, Listrik US$5,8 miliar dan Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar US$1,5 miliar.

“Ini kalau kita meliat tren ini, kita memiliki tren yang cukup baik sebelumnya di 2018, 2019 kemudian di 2020 kita adanya Covid dan mulai recovery lagi 2021, 2022 dan kemudian lonjakannya terjadi di 2023 realisasnya adalah US$30,3 miliar,” kata Arifin dalam Konferensi pers capaian sektor ESDM Tahun 2023 & Program Kerja Tahun 2024, Senin (15/1).

76