Home Politik Debat Salah Kaprah Soal Inflasi Hijau

Debat Salah Kaprah Soal Inflasi Hijau

Jakarta, Gatra.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD berdebat sengit terkait green inflation atau inflasi hijau. Keduanya bersikeras kalau definisi merekalah yang benar terkait apa itu inflasi hijau.

Perdebatan ini bermula ketika Gibran mendapat kesempatan untuk bertanya kepada Mahfud. Pertanyaan Gibran singkat, ia mempertanyakan apa kebijakan Ganjar-Mahfud terkait green inflation atau inflasi hijau. “Untuk mengatasi inflasi hijau. Apa sih ekonomi hijau? Ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler,” ucap Mahfud MD dalam debat di JCC, Minggu (21/1).

Mahfud menjelaskan, ekonomi hijau berputar sekitar siklus pemanfaatan produk yang dibuat bukan hanya untuk digunakan saja, tapi sampai ke proses bisa didaur ulang. Ia menegaskan, suatu hasil produksi tidak boleh dibiarkan sampai menganggu ekologi.

“Saya merasa berbangga sebagai orang Madura. Karena, orang Madura yang pertama mempelopori ekonomi hijau,” kata Mahfud.

Ia menjelaskan, masyarakat Madura punya kebiasaan untuk memungut sampah dan memanfaatkannya untuk menjadi produk baru yang punya nilai ekonomi.

Mahfud menegaskan, untuk mengatasi inflasi akibat ekonomi hijau, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan yang mengawasi hal ini dengan tegas.

Gibran mengatakan, penjelasan Mahfud sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. Mahfud bahkan dinilai tidak paham bedanya inflasi hijau dan ekonomi hijau.

Gibran menjelaskan, salah satu kasus terbesar soal inflasi hijau adalah yang terjadi di Prancis. Masyarakat bahkan sampai turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Beberapa dari mereka yang turun ke jalan adalah pekerja kilang minyak.

Masyarakat turun ke lapangan Karen resah dengan kondisi inflasi yang dialami negara.

Mendengar tanggapan Gibran, Mahfud pun menyudahi debat dan menyerahkan pertanyaan ke moderator. Mahfud menilai, perdebatan soal definisi adalah hal yang receh dan tidak layak dilanjutkan.

“Kalau akademis itu, gampangnya itu, itu recehan, recehan. Oleh sebab itu, tidak layak dijawab menurut saya dan oleh itu, saya kembalikan,” tutup Mahfud.

Dirangkum dari beberapa literatur, istilah inflasi hijau sudah ada sejak lama, namun istilah ini tidak digunakan untuk menggambarkan peningkatan biaya perubahan iklim, melainkan

peningkatan biaya untuk menghadapi perubahan iklim. Greenflation dianggap sebagai biaya transisi energi, yang akan jauh lebih kecil daripada biaya perubahan iklim.

Greenflation itu nyata dan merupakan masalah: Harga tembaga, aluminium, dan litium, yang semuanya dibutuhkan untuk transisi energi dari bahan bakar fosil, semuanya melonjak pada tahun lalu

Greenflation akan mempersulit transisi energi dari bahan bakar fosil karena harga mobil listrik dan energi ramah lingkungan tidak akan turun secepat yang diharapkan.

7639