Home Pemilu 2024 Puspenpol Sebut Prabowo Subianto Dominasi TikTok Dalam Debat Pilpres 2024

Puspenpol Sebut Prabowo Subianto Dominasi TikTok Dalam Debat Pilpres 2024

Jakarta, Gatra.com - Dalam persiapan untuk Pemilihan Presiden Indonesia 2024, pertarungan di media sosial, terutama di TikTok, telah menjadi titik fokus bagi para kandidat.

Prabowo Subianto menonjol sebagai pemimpin dominan di platform ini, diikuti oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Periode kritis menjelang dan sesudah debat capres kelima, yang berlangsung pada 4-5 Februari 2024, menjadi saksi bagaimana Prabowo berhasil menarik perhatian dan interaksi maksimal dari audiens.

Menurut analisis dari Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) yang dilakukan dari 4 Februari 2024 jam 18.00 WIB hingga 5 Februari 2024 jam 12.00 WIB, yang bertepatan dengan waktu debat presiden putaran kelima dan setelahnya, ketiga kandidat presiden berlomba-lomba dalam mendapatkan jumlah mention, jangkauan total, serta interaksi di TikTok guna menarik perhatian publik.

Direktur Strategis Puspenpol, Adrian Zakhary menegaskan bahwa selama periode tersebut, Prabowo mencapai tingkat mention tertinggi, dengan total jangkauan dan interaksi yang signifikan di TikTok. Ini menunjukkan penguasaan Prabowo atas narasi media sosial dalam momentum kritis debat terakhir Pilpres.

"Pada 4-5 Februari 2024, tepatnya saat debat capres dan pasca debat capres berlangsung, mention terkait semua paslon menunjukkan angka yang tinggi, namun jika kita lihat data klasifikasinya, Capres 02 terbesar ya, disusul Capres 01 di posisi kedua dan Capres 03 di posisi terakhir," kata Adrian dalam keterangan yang diterima pada Selasa (6/2).

Salah satu faktor kunci keberhasilan Prabowo adalah video pidato penutupnya di debat capres, yang meraih 4.1 juta penonton, mengumpulkan 2670 likes, 55 komentar, dan 305 bookmark.

Keberhasilan ini mencerminkan pengaruh kuat Prabowo di media sosial, di mana hashtag #Prabowo hingga 4 Februari lalu mencapai 22,4 miliar penayangan, jauh melampaui rival-rivalnya dengan margin signifikan.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa video dan konten yang dihasilkan pengguna (User Generated Content, UGC) terkait Prabowo, khususnya yang memperlihatkan sikap negarawan dan permintaan maafnya kepada kandidat lain, mendapat perhatian khusus dari pengguna TikTok di Indonesia. Ini menegaskan kemampuan Prabowo untuk menghubungkan dengan audiens melalui pesan yang resonan dan autentik.

"Selama debat dan pasca debat Capres, Video FYP atau viral didominasi oleh Prabowo. Salah satu konten tertinggi Capres 02 itu berasal dari UGC akun netizen yang mempublikasi pernyataan penutup dari Prabowo Subianto yang meminta maaf kepada Paslon lain, menunjukkan kebesaran jiwa sebagai negarawan dan kebijaksanaannya, bisa jadi konten-konten UGC tersebut mendapat perhatian khusus dari para pengguna TikTok Indonesia," tambahnya.

Dengan 1.798.500 video UGC yang terkait dengan Prabowo, jauh mengungguli jumlah video yang berkaitan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, jelas bahwa Prabowo telah memanfaatkan TikTok sebagai platform untuk mengkomunikasikan visi politiknya secara efektif kepada generasi muda pemilih. Kinerja ini tidak hanya menunjukkan dominasi angka, tetapi juga keefektifan strategi komunikasi politik Prabowo dalam menggunakan platform digital untuk memengaruhi pandangan dan preferensi pemilih muda.

Dengan Indonesia sebagai pengguna terbesar kedua TikTok di dunia, keberhasilan Prabowo dalam platform ini menandakan pentingnya media sosial dalam pertarungan politik kontemporer. Ini menunjukkan bagaimana kandidat yang mampu menguasai narasi digital dapat memiliki keunggulan strategis yang signifikan dalam mencapai pemilih, khususnya di kalangan generasi muda.

Ketika Pilpres 2024 mendekat, dominasi Prabowo Subianto di TikTok tidak hanya menggarisbawahi kekuatan strategi digitalnya, tetapi juga memberikan indikasi potensial mengenai bagaimana dinamika pemilihan bisa terbentuk.

Dalam era digital saat ini, keberhasilan di media sosial dapat menjadi salah satu prediktor kunci terhadap hasil pemilu, menandakan era baru dalam strategi kampanye politik.

47