Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengingatkan masyarakat akan bahaya menempatkan kekuatan hanya kepada satu orang. Ia mengatakan, jika kekuasaan hanya dipegang oleh satu atau sekelompok orang, potensi penyelewengan instrumen negara akan sangat tinggi.

“Terlalu berbahaya kalau republik ini bertumpu pada kekuatan orang per orang. Sehingga yang ada adalah suatu penggunaan dari instrumen-instrumen negara, dari hulu ke hilir,” ucap Hasto Kristiyanto usai rapat bersama partai pengusung Ganjar-Mahfud dan TPN di Gedung High End, MNC Tower, Jakarta, Kamis (15/2).

Hasto menegaskan, kebiasaan Indonesia lebih kepada membangun kekuatan yang berasaskan kebersamaan.

“Jadi, kita ini membangun people effect, kekuatan kolektif. Indonesia sejak dulu tidak dibangun oleh kekuatan orang per orang,” lanjut Hasto.

Pernyataan ini Hasto sampaikan menanggapi isu kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran disebabkan oleh sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melekat erat dengan mereka. Banyak pihak menyebut fenomena ini sebagai ‘Jokowi Effect’.

Seperti yang diketahui, untuk perhitungan cepat suara Pemilu 2024, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran masih unggul dari kedua paslon lainnya dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.