Jakarta, Gatra.com - Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Finsensius Mendrofa mengatakan, tim pasangan calon (paslon) Ganjar-Mahfud sudah lebih dahulu curiga kalau aplikasi Sirekap atau sistem informasi rekapitulasi elektronik yang digunakan KPU adalah sistem yang bermasalah.

Finsensius menyampaikan, TPN telah mengadukan aplikasi Sirekap kepada Bawaslu sekitar dua hari sebelum pencoblosan.

“Kalau seandainya Bawaslu merespons pengaduan kami di tanggal 12 Februari 2024, dua hari sebelum pencoblosan, maka seharusnya tidak terjadi gonjang-ganjing berkaitan dengan Sirekap,” ucap Finsensius Mendrofa dalam konferensi pers di Media Center TPN, Jakarta, Jumat (16/2).

TPN menyayangkan lambatnya Bawaslu dalam merespons pengaduan yang disampaikan terkait dengan kelemahan sistem Sirekap.

FInsensius mengatakan, pihaknya pun yang pertama menyingkapi dan melaporkan dugaan dan potensi kelemahan aplikasi Sirekap. Namun, saat ini pihaknya juga menjadi salah satu yang dirugikan dengan sejumlah dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Seperti yang diketahui, KPU telah mengakui adanya sejumlah kekeliruan dalam konversi data dari 2.325 TPS ke sistem Sirekap. Tidak hanya itu, aplikasi Sirekap ini juga sempat ‘down’ dan tidak bisa diakses anggota KPPS sehingga menghambat proses rekapitulasi suara Pemilu 2024.