Home Kesehatan Takeda Percepat Akses Vaksin DBD Lewat Kemitraan Manufaktur ‘Make in India’ dengan Biological E

Takeda Percepat Akses Vaksin DBD Lewat Kemitraan Manufaktur ‘Make in India’ dengan Biological E

Singapura, Gatra.com– Takeda mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Biological E. Limited, perusahaan vaksin dan biologi terkemuka di India, untuk memproduksi vaksin DBD Takeda, TAK-003. Kemitraan ini menandai langkah penting dalam upaya memerangi ancaman kesehatan masyarakat dunia, yaitu dengue/DBD.

Hal ini sejalan dengan target spesifik penyakit yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. Kemitraan ini secara substansial akan meningkatkan kemampuan produksi untuk memastikan suplai vaksin global yang berkelanjutan.

Pengumumkan kemitraan tersebut berlangsung pada saat BioAsia 2024, sebuah forum regional life science dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Telangana.

“Kami sangat gembira bahwa Hyderabad di Telangana akan menjadi tuan rumah fasilitas tempat pembuatan vaksin DBD, yang merupakan hasil kerja sama antara Takeda dan Biological E., akan diproduksi," kata Yang Mulia Perdana Menteri Telangana, Sri Anumula Revanth Reddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/2).

Biological E. akan meningkatkan kapasitas produksinya hingga berpotensi mencapai 50 juta dosis per tahun, sehingga mempercepat upaya Takeda untuk memproduksi 100 juta dosis per tahun dalam satu dekade.

Baca juga: CISC & Takeda Edukasi Pentingnya Deteksi Dini Kanker Limfoma

Adapun negara bagian Telangana menawarkan lingkungan penelitian dan pengembagan (R&D) serta manufaktur yang kondusif dengan fokus pada ilmu hayati (life science), khususnya vaksin dan biologi. "Saya sangat gembira karena produksi vaksin DBD di Hyderabad ini bertujuan untuk mempercepat akses vaksin di India dan negara-negara endemis lainnya,” ungkap dia.

Menteri Perindustrian & Perdagangan Telangana, Sri Duddilla Sridhar Babu menyebut bahwa pemanfaatan keahlian teknologi Takeda dan kemampuan produksi Biological E. akan mendukung aksesibilitas dan keterjangkauan yang lebih besar terhadap vaksin DBD. Sehingga dapat berkontribusi terhadap ketahanan kesehatan dan kesiapan India di masa yang akan datang.

"Kami gembira dapat mendukung kemitraan antara ilmu pengetahuan, pemerintah, dan industri untuk mendorong serta meningkatkan inovasi demi cakupan kesehatan universal," tambah Sri Duddilla Sridhar Babu.

President of the Global Vaccine Business Unit at Takeda, Gary Dubin, M.D menuturkan bahwa tujuan jangka panjang untuk program DBD ini adalah membuat TAK-003 tersedia secara luas bagi mereka yang berisiko yang dapat memperoleh manfaat dari imunisasi. "Dalam setahun terakhir, kami telah berhasil meluncurkannya di pasar swasta, dan sekarang kami meluncurkan di beberapa program publik, serta bekerja sama dengan para mitra untuk memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang lebih luas," jelas dia.

Sebagai penyakit virus yang paling cepat menyebar dan ditularkan melalui nyamuk, sekitar setengah dari populasi dunia kini berisiko terkena DBD. Di India dan Asia Tenggara, 1,3 milyar masyarakat hidup di wilayah endemik DBD, di mana Thailand, India, dan Indonesia menjadi negara endemi tertinggi di antara negara-negara lainnya.

Rekomendasi terbaru yang dibuat oleh WHO’s Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) terkait Imunisasi merekomendasikan vaksin DBD Takeda untuk diperkenalkan di daerah dengan beban DBD yang tinggi dan intensitas penularan yang tinggi untuk memaksimalkan dampak kesehatan masyarakat.

Baca juga: Pentingnya Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue

Head of India and Southeast Asia Multi-country Organization Takeda, Dion Warren menuturkan bahwa kemitraan strategis ini menegaskan kembali komitmen perusahaan dalam memasok vaksin untuk melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Ini sebagai upaya untuk memperkuat kemitraan di Asia.

"Dengan persetujuan vaksin di Thailand, Indonesia, dan baru-baru ini di Malaysia, kami sangat antusias menantikan masa depan di mana perlindungan terintegrasi terhadap DBD berpotensi meningkatkan kehidupan banyak orang di India, Asia Tenggara, dan sekitarnya," ujar Dion Warren.

Baru-baru ini, The Lancet Global Health mempublikasikan hasil eksplorasi jangka panjang dari uji coba pivotal Phase 3 Tetravalent Immunization against Dengue Efficacy Study (TIDES), menunjukkan bahwa TAK-003 memperlihatkan perlindungan yang berkelanjutan terhadap dengue selama empat setengah tahun atau 54 bulan setelah vaksinasi.

"Saat ini vaksin telah disetujui di lebih dari 30 negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Brasil, Argentina, Indonesia, Thailand dan Malaysia untuk pencegahan DBD oleh semua serotipe. Ke depannya, Takeda akan terus memantau data jangka panjang dan melanjutkan pengajuan peraturan di lebih banyak negara untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang belum terpenuhi," paparnya.

53