Home Regional Inflasi di Pati Ugal-ugalan, Tembus Lima Besar Nasional

Inflasi di Pati Ugal-ugalan, Tembus Lima Besar Nasional

Pati, Gatra.com – Kabupaten Pati masuk kedalam lima besar inflasi tertinggi di Indonesia dan menduduki ranking pertama di Jawa Tengah untuk Indeks Harga Konsumen (IHK).

Kondisi ini memprihatinkan, sehingga memantik Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Jawa Tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, Kamis (29/2).

Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketapang Provinsi Jawa Tengah, Dhani Sardono, mengatakan, IHK di Pati pada pekan ini tembus 4,3 persen. Angka ini lebih tinggi daripada pekan-pekan sebelumnya. Pada awal pekan Februari, inflasi Pati hanya sebesar 1 persen.

Kemudian merangkak naik pada pekan kedua Februari ke angka 1,5 persen dan pekan ketiga mencapai 2,5 persen. Tingginya angka inflasi ini menempatkan Kabupaten Pati masuk lima besar nasional.

"Pati ini termasuk lima besar kabupaten/kota se-Indonesia yang dalam IHK tinggi. Paling tinggi se-Jateng. Setiap awal pekan ada rapat yang dipimpin Kemendagri, menampilkan seluruh provinsi dan Kabupaten/kota se-Indonesia yang riskan terhadap inflasi. Kabupaten Pati masuk lima besar nasional," ujarnya di Balai Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Kamis (29/2).

Disebutkan, tingginya angka inflasi ini lantaran sejumlah harga sembako mengalami kenaikan sejak beberapa pekan lalu, utamanya harga beras yang meroket naik secara ugal-ugalan.

Terlepas dari itu, dalam program GPM yang digelar untuk menekan inflasi, Ketapang Jateng menyasar dua lokasi, yakni Kedungbulus dan Bageng yang sama-sama berada di wilayah Kecamatan Gembong.

Secara kumulatif, 3 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) digelontorkan. Setiap 5 kilogram beras ini dibanderol harga hanya Rp52.000. Masing-masing lokasi hanya dijatah 1,5 ton beras.

"Mengapa tempat ini kami pilih, satu minggu [pekan] kemarin yang dipimpin Kemendagri bahwa IHK Kabupaten Pati itu tinggi. Indeks harga konsumen tinggi. Terutama beras. Kami menggandeng Bulog dengan menyediakan beras 3 ton untuk dua titik," terangnya.

Ia menyampaikan, pihaknya juga menggandeng Idfood, BUMD pangan Jateng dan Gakpotan untuk menyediakan telur. Diharapkan langkah ini bisa menekan angka inflasi di Kabupaten Pati yang sangat tinggi.

69