Home Politik Usai Lawatan dari Inggris, Gibran Bicara Hilirisasi

Usai Lawatan dari Inggris, Gibran Bicara Hilirisasi

Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka baru saja pulang dari lawatannya ke Inggris pekan lalu. Kepergian Gibran ke Inggris ini untuk menjalin kerjasama dengan salah seorang diaspora Indonesia, Fauzan Adziman yang merupakan pendiri sekaligus direktur dari perusahaan bernama Alloyed Ltd.

Pertemuan keduanya berlangsung di Oxford Inggris pada Selasa (5/3) lalu. Dalam pertemuan ini Gibran mengatakan tengah membahas mengenai hilirisasi.

"Lebih ke RnD (reset and development), bagaimana menggunakan material-material yang ada di Indonesia ini, dikembangkan, kemudian dijadikan barang. Sehingga meningkatkan nilai tambah,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (13/3).

Menurutnya Indonesia memiliki peluang besar untuk menjajaki kerjasama. Mengingat Gibran sebagai Calon Wakil Presiden terpilih mengusung visi dan misi mengenai hilirisasi.

"Jadi di sana ada perusahaan punya orang Indonesia, anak muda, dr Fauzan namanya. Pegawainya orang sana (Inggris) semua, dia bikin komponen untuk F1, Boeing, dan macam-macam rumah sakit. Menurut saya contoh hilirisasi itu ya ini,” katanya.

Terkait kerjasama lebih lanjut, Gibran mengatakan ini baru tahap awal. Sebab dirinya baru pertama kali ke sana.

"Nanti dulu. Kan saya baru pertama kali kesana, baru lihat barangnya, baru lihat pabriknya, ini sangat menarik sekali, di Oxford. Ini sesuai dengan cita-cita kita untuk hilirisasi, karena komponennya itu kita yang punya,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia mampu mengembangkan hal yang sama pula. Sebab seluruh bahan bakunya semua ada di Indonesia. ”Sangat mampu, yang punya ini kan orang Indonesia. Ya mampu banget, barangnya, bahan bakunya ada di Indonesia,” katanya.

Rencananya Gibran akan mencoba dengan melakukan pengembangan di Solo Techno Park (STP). Sebab menurutnya Indonesia perlu membangun ekosistem komersialisasi, riset, dan ekonomi yang berbasis inovasi digital. Sehingga untuk pengembangannya perlu ada sinergi dengan berbagai pihak, seperti industri, universitas, modal venture, bisnis dan pemerintah pusat.

"Dalam hal ini, Solo Technopark telah merintis ke arah sana,” katanya.

21