Home Gaya Hidup DPC Peradi Jakbar Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama di Kantor Anyar

DPC Peradi Jakbar Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama di Kantor Anyar

Jakarta, Gatra.com – DPC Peradi Jakarta Barat (Jakbar) menggelar buka puasa bersama di kantor anyarnya di Grand Slipi Tower, Jakbar. Buka puasa bersama Ramadan 2024/1445 H ini bertajuk "Buka Puasa Bersama: Mendekatkan Hati, Menjalin Silaturahmi".

"Puji syukur bulan Ramadan kali ini bisa menyelenggarakan buka bersama di kantor baru. Semoga silaturahmi dan toleransi terus terjaga," kata Suhendra Asido Hutabarat, Ketua DPC Peradi Jakbar, Jumat (22/3).

Asido menyampaikan, ruangan kantor DPC Peradi Jakbar yang baru ini dapat digunakan bersama untuk pengembangan profesi advokat, seperti seminar, pelatihan, pendidikan khusus profesi advokat (PKPA), dan kegiatan lainnya.

Ia menjelaskan, seperti biasa, acara buka puasa bersama dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya di DPC Peradi Jakbar selalu melibatkan advokat dari lintas agama. Ini sebagai bentuk wujud toleransi antaragama.

"Buka puasa DPC Peradi Jakarta Barat selalu dilakukan dan yang datang bukan hanya muslim saja, tapi lintas agama untuk mempererat silaturahmi semua anggota," katanya.

Ketua Panitia Buka Puasa Bersama Ramadan 1445 H DPC Peradi Jakbar, Haetami, S.H., menyampaikan syukur kepada Allah SWT karena DPC Peradi Jakbar rutin menggelar acara buka puasa bersama dan berbagai kegiatan berbagi untuk memeriahkan bulan Ramadan.

"Alhamdulillah tahun ini kita bisa terus berbagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain buka bersama, DPC Jakbar juga berbagi takjil bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan di depan gedung kantor [DPC Jakbar] dan juga berbagi takjil di masjid," katanya.

Acara buka puasa bersama yang dihadiri sekitar 100 orang advokat DPC Peradi Jakbar ini juga menghadirkan ustadz Afifudin, S.Ag., M. Hum., untuk memberikan tausiyah jelang buka puasa.

Ia menyampaikan, kalau berorientasi pada ridha Allah SWT maka akan memandang dan menolong orang lain bukan karena latar belakang agama, suku, ras, dan seterusnya. Ia akan ikhlas menolong karena Allah.

"Kalau mau menolong orang tenggelam tidak perlu nanya apa agamanya dulu. Menolong ya menolong saja," ucapnya.

Afifudin lebih lanjut menyampaikan, semuanya makhluk Allah dan Allah memuliakannya. "Jadi kita melihat manusianya. Itulah makna silaturahmi," ujarnya.

Menurutnya, kalau semua mendekatkan diri pada Allah atau kepada Tuhan maka akan terjalin silaturahmi karena semuanya adalah makhluk-Nya yang patut dimuliakan.

"Dengan mengambil makna silaturahmi, maka kita tidak merendahkan manusia lainnya," ujar Afifudin.

943