Jakarta, Gatra.com - Komnas HAM buka suara menanggapi video viral yang memperlihatkan dugaan penyiksaan kepada warga sipil oleh oknum aparat keamanan. Untuk mendalami kasus ini, Komnas HAM akan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kasus yang terjadi di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah ini.

“Komnas HAM akan melakukan pemantauan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas peristiwa tersebut,” ucap Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro melalui keterangan resminya pada Jumat (22/3).

Atnike juga menyesalkan terjadinya peristiwa penyiksaan ini. Pasalnya, hal ini menambah jumlah rentetan korban kekerasan akibat konflik di Papua yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan.

“Komnas HAM berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap kasus tersebut,” kata Atnike.

Atnike menyampaikan, Komnas HAM terus mendorong agar pemerintah dapat memperbaiki strategi pendekatan di Papua agar intensitas kekerasan dapat diredam dan untuk menghindari jatuhnya korban.

Komnas HAM juga menegaskan bahwa penggunaan kekerasan dalam gerakan politik tidak dapat dibenarkan. "Komnas HAM meminta agar semua pihak menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik di Papua,” ucap Atnike lagi.

Dalam beberapa waktu terakhir, sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi penyiksaan kepada warga sipil. Video tersebut menunjukkan terduga prajurit bergantian memukuli dan menganiaya seorang pria yang dalam keadaan terikat.