Home Gaya Hidup Warung Jahe Rempah Sajikan Masakan Tradisional Khas Pati saat Berbuka Puasa

Warung Jahe Rempah Sajikan Masakan Tradisional Khas Pati saat Berbuka Puasa

Pati, Gatra.com - Saat berbuka puasa adalah waktu yang pas untuk bercengkrama dengan sejawat atau keluarga tercinta, dengan hidangan yang menggunggah selera.

Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati momen berbuka seperti itu di bulan suci. Lantaran waktu yang terlalu padat, lebih-lebih bagi perantau.

Jeli melihat peluang, Warung Jahe Rempah menawarkan suasana jadul Pati tempo dulu, dengan beragam menu spesial khusus Ramadan.

Aneka menu khas Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berjajar dengan konsep prasmanan.

Soal rasa jangan ditanya, kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani sejak dahulu terkenal akan kekayaan rempah dan hasil laut.

Lantaran Pati sendiri merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam triangle Pegunungan Muria.

Hal inilah yang diusung warung yang berlokasi di Jalan Kolonel Sugiono, Desa Winong, Kecamatan Pati Kota ini, untuk memanjakan pelanggan.

Owner Warung Jahe Rempah, Oby Ahmad mengatakan, harga kuliner yang ditawarkan juga sangat terjangkau. Untuk makanan mulai dari Rp6.000, dan minuman mulai harga Rp5.000 saja.

"Harga kami buat se-terjangkau mungkin untuk masyarakat Pati. Konsepnya ini ambil sendiri, makan sepuasnya, prasmanan. Menu zaman dulu, makanan rumahan," ujarnya, Selasa (26/3).

Bahkan, pengunjung diperkenankan untuk memasak sendiri aneka gorengan seperti mendoan, agar berasa nyaman laksana di rumah sendiri.

Setiap hari, menu yang ditawarkan selalu berbeda. Namun tidak keluar dari makanan dan kudapan khas Pati. Minimal ada lima menu baru untuk berbuka puasa.

Khusus untuk sore ini, mangut kepala manyung, oseng daun pepaya, sayur asam, acar pedas, lele kuah santan yang menjadi primadona.

Sementara minumannya, pengunjung bisa menghangatkan diri dengan jahe rempah, jahe rempah susu, yang menjadi hits Warung Jahe Rempah.

Kuliner tradisional pun diwadahi dengan tembikar ala masa lalu, sehingga menambah kesan estetik dan menggugah selera.

Belum lagi, nuansa rumah joglo kayu dan hamparan lahan pertanian di lokasi, seolah mengobati kerinduan akan kampung halaman.

Pencahayaan dan letak kursi lawas ditata sedemikian rupa, agar pengunjung betah berlama-lama untuk meluangkan waktu bersama kolega.

"Memang dari awal konsep Pati tempo dulu, ada rumah joglo dan pernak-perniknya. Untuk makanan dan minuman kami mengangkat rempah yang ada di Kabupaten Pati," tutur pria berusia 37 tahun itu.

Wayan Dwi, salah seorang pengunjung mengaku cukup kerepotan untuk memilih menu berbuka puasa di Warung Jahe Rempah.

"Kebetulan dari luar daerah, iya kerja di Pati. Cukup sulit mencari tempat berbuka yang feel-nya oke dan makanan juga oke. Makanan tradisional, suka sekali, sangat enak harga terjangkau," tutur pria asal Pulau Dewata itu.

61