Home Gaya Hidup Pesantren At Taubah Rutan Purworejo, Jadikan Napi Pintar Membaca Alquran

Pesantren At Taubah Rutan Purworejo, Jadikan Napi Pintar Membaca Alquran

Purworejo, Gatra.com - Seorang pria yang tubuhnya dipenuhi tato, memakai baju koko dan peci putih, tampak khusuk mendengarkan ceramah dari Ustad Solikhin.

Pria tersebut bernama Bambang Tri (49), Dia satu dari 167 warga binaan (WB) yang mengikuti kegiatan pesantren di At Taqwa Rutan Kelas 2B Purworejo, Jawa Tengah.

Masuk bui justru membawa dampak luar biasa positif bagi pria yang tersandung perkara penyalahgunaan narkoba itu.

Sejak 1,3 tahun lalu, Bambang menjadi penghuni Rutan Kelas 2B Purworejo, kini ia sudah bisa membaca Alquran dan menghafal beberapa doa.

Selama Bulan Ramadan, para warga binaan Rutan Kelas 2B Purworejo mengikuti kegiatan yang diberi nama Pesantren At Taubah.

Mirip kegiatan dengan pondok pesantren dan pesantren kilat, warga binaan diajak untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan mengenal Agama Islam serta kitab sucinya, Alquran.

"Selama Bulan Ramadan kami mengikuti kegiatan Pesantren At Taubah. Kegiatan ini sangat positif dan membantu banyak hal seperti mengisi waktu, memperbanyak ilmu agama. Dari saya yang belum apa-apa, bisa mengenal adanya Tuhan, bisa baca Alquran, doa dan yakin serta percaya pada agama serta Allah SWT," tutur Bambang kepada wartawan, Kamis, (5/4)

Dengan penuh semangat, pria yang dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara itu selalu mengikuti kegiatan Ramadan. Tiap malam, Bambang Tri tak pernah melewatkan kegiatan tadarus Alquran.

"Saya dan teman-teman di sini selalu mengikuti kegiatan-kegiatan Ramadan. Saya pribadi memang ingin bertobat, memantabkan diri untuk berubah, agar bisa pebih berguna jika saya ke luar nanti," ujar Bambang Tri yang mengaku sudah 5 tahun menjadi mualaf.

Pengisi kultum di Pesantren At Taubah ini berasal dari Kementrian Agama Kabupaten Purworejo yang menghadirkan ustadnya secara bergantian. Pesantren ini dilaksanakan tiap hari, khusus Hari Selasa untuk warga binaan perempuan.

"Dalam kultum tadi, kami menyampaikan sebab-sebab ampunan di Bulan Ramadan. Agar mendapat ampunan, diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk melaksanakan puasa Ramadan, laksanakan Tarawih, berikan iftar (buka puasa) dan banyak-banyaklah istighfar. Serta lakukan ibadah sunah baca Alquran, zikir dan amalan sunah lain serta sedekah," kata Ustad Solikhin.

Ustad Solikhin menjelaskan, bagi warga binaan atau orang yang tidak memiliki uang, sedekah bisa dilakukan dengan senyuman.

"Kalau tidak punya uang, contohnya para warga binaan ini kan tidak boleh memegang uang, sedekah cukup senyum yang tulus, bertemu teman bersalaman. Amalan-amalan di Bulan Ramadan dalam rangka untuk mendapat ampunan, sayang sekali kalau di bulan suci ini kita tidak mendapat ampunan karena setiap saat manusia pasti berbuat salah. Bulan Ramadan ini adalah momen untuk meminta ampunan, menjadi orang yang takwa, meninggalkan apa yang dilarang. Mudah-mudahan masuk surga lewat Baburrayyan (pintu ar Rayyan)," kata Ustad Solikhin didampingi Ustad Hamdani.

Kepala Rutan Kelas 2B Purworejo, Eko Ari Wibowo menyampaikan, kegiatan selama Bulan Ramadan di tempatnya, selain Pesantren At Taubah, juga ada buka bersama dan berbagi takjil gratis.

"Untuk Pesantren At Taubah, kami bagi dalam beberapa kelas, A,B dan C. Setiap kelas berisi 50 orang warga binaan. Total ada 164 warga binaan muslim, 4 orang beragama non Islam. Untuk yang beragama non Islam pun ada pembinaan rohani tiap Hari Rabu, pembimbingnya juga dari Kemenag," tutur Eko Ari.

Ari berharap, dengan bimbingan rohani dari para pemuka agama, dapat memperbaiki diri para warga binaan. Agar kelak, jika mereka kembali ke masyarakat bisa lebih bermanfaat.

27