Home Internasional Amerika Serikat: Lima Unit Pasukan Israel Melanggar HAM Berat

Amerika Serikat: Lima Unit Pasukan Israel Melanggar HAM Berat

Washington,D.C, Gatra.com  - Amerika Serikat menyatakan lima unit pasukan keamanan Israel bertanggung jawab atas pelanggaran berat hak asasi manusia. Ini pertama kalinya Washington mencapai kesimpulan seperti itu terhadap pasukan Israel, kata Departemen Luar Negeri pada hari Senin (29/4), meskipun tidak melarang satu pun unit tersebut untuk menerima bantuan dari AS.

Israel telah melakukan "remediasi" dalam kasus empat unit tersebut sesuai dengan undang-undang AS yang melarang bantuan militer kepada unit pasukan keamanan yang melakukan pelanggaran tersebut dan belum diadili, kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan seperti dilaporkan Reuters.

Insiden tersebut terjadi di luar Gaza sebelum konflik pecah antara Israel dan Hamas pada bulan Oktober, kata Patel.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka telah melaporkan insiden yang melibatkan unit Israel termasuk pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan dan kekerasan fisik kepada Departemen Luar Negeri, sebagian besar dilakukan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Patel menolak memberikan rincian spesifik mengenai pelanggaran yang diperiksa oleh pejabat AS, unit mana yang terlibat, atau langkah remediasi apa yang diambil. “Empat dari unit ini telah secara efektif memperbaiki pelanggaran-pelanggaran ini, dan itulah yang kami harapkan akan dilakukan oleh para mitra,” kata Patel.

Dalam kasus unit kelima, Washington belum menentukan apakah sudah ada upaya remediasi yang memadai dan masih berdiskusi dengan Israel, katanya.

Unit kelima diyakini adalah batalion Netzah Yehuda dari Pasukan Pertahanan Israel, yang terlibat dalam kematian Omar Assad, warga Palestina-Amerika berusia 78 tahun, pada tahun 2022. Semua unit tetap memenuhi syarat untuk menerima bantuan AS, kata Patel.

Perilaku militer Israel semakin mendapat sorotan karena pasukannya telah membunuh sekitar 34.500 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Jalur Gaza telah menjadi gurun pasir, dan kekurangan pangan yang ekstrem telah memicu ketakutan akan kelaparan.

20