Home Internasional Alasan Turki Stop Perdagangan dengan Israel

Alasan Turki Stop Perdagangan dengan Israel

Ankara, Gatra.com - Turki menghentikan perdagangan dengan Israel pekan lalu, menuntut gencatan senjata permanen di Gaza dan mengkritik pengaruh Barat dalam perang tersebut.

Pihak berwenang Turki menilai “serangan tanpa kompromi” Israel terhadap warga Palestina, khususnya eskalasi Pasukan Pertahanan Israel baru-baru ini di wilayah Rafah di Gaza, menjadi salah satu dasar keputusannya untuk menghentikan perdagangan, menurut laporan Reuters.

Para pejabat Turki mengatakan negaranya akan menangguhkan semua ekspor dan impor dengan Israel, yang nilainya sekitar $7 miliar (lebih dari Rp112 triliun)per tahun, sampai ada gencatan senjata permanen di Gaza.

Menurut data perdagangan terbaru, jumlah tersebut cukup signifikan dari nilai perdagangan Israel. Berdasarkan data yang disusun Observatory of Economic Complexity, volume impor Israel dari Turki tahun 2022 berada di urutan ketiga dibawah Cina dan Amerika Serikat.

Meskipun tidak menyebut nama Amerika Serikat, para pemimpin Turki menyerukan toleransi dan dukungan Barat terhadap perang tersebut.

“Saya ingin hal ini diketahui: kami tidak mengejar permusuhan atau perselisihan dengan negara mana pun di kawasan kami,” kata Presiden Turki Tayyip Erdogan, menurut Reuters.

Pada bulan Maret, ketegangan diplomatik meningkat setelah PBB menyetujui gencatan senjata di wilayah tersebut. Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara tersebut, sehingga memicu perbedaan pendapat yang tajam dari Presiden Israel Benjamin Netanyahu. Meskipun Kongres AS baru-baru ini menyetujui paket bantuan bernilai miliaran dolar untuk Israel, hubungan antara Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden berada pada titik terendah sepanjang masa.

“Kami mempunyai satu tujuan di sini: memaksa kepemimpinan Netanyahu, yang sudah lepas kendali berkat dukungan militer dan diplomatik tanpa syarat dari Barat, untuk melakukan gencatan senjata,” kata Erdogan, menurut Reuters.

58