Home Film The Man from The Sea, Film Kolaborasi Indonesia-Jepang Buka JAFF 2018

The Man from The Sea, Film Kolaborasi Indonesia-Jepang Buka JAFF 2018

 

Yogyakarta, Gatra.com - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) dibuka pada Selasa malam (27/11) di Jogja National Museum, Kota Yogyakarta, dengan memutar film “The Man from the Sea” yang sesuai dengan tema gelaran ke-13 tahun ini: disrupsi.

“Disrupsi ada di semua aspek. Kami ingin menggarisbawahi perubahan di banyak aspek akibat digital. Termasuk perubahan dalam film,” sebut Presiden JAFF, Budi Irawanto.

“Film pembuka dipilih karena film ini sesuai tema Disruption. Bagaimana dampak tsunami mengubah, mendisrupsi banyak hal dalam hidup tokoh-tokohnya,” tambah dia.

Film karya sineas Jepang dengan seting Indonesia itu berkisah persahabatan anak muda dengan latar bencana tsunami dan dibintangi artis dua negara.

Baca Juga: Melihat Budaya Asia di JAFF 2018

Film dibuka dengan terdamparnya seorang pria Jepang misterius di pantai Aceh.

Lelaki ini (diperankan oleh Dean Fujioka) semula irit bicara, namun ternyata ia bisa berbahasa Jepang dan Indonesia. Ia lantas dititipkan di rumah seorang perempuan aktivis bencana asal Jepang, Takako (Mayu Tsuruta), yang menikah dengan orang Indonesia dan tinggal di Aceh.

Si lelaki yang diberi nama Laut ini lantas berinteraksi dengan putra si tuan rumah yang galau akan identitasnya, Takashi (Taiga); sahabatnya yang trendi, Kris (Adipati Dolken); kawan perempuan asli Aceh yang bercita-cita menjadi jurnalis, Ilma (Sekar Sari); dan sepupu Takashi yang sedang minggat dari rumahnya di Tokyo, Sachiko (Junko Abe).

Interaksi mereka dan upaya menguak identitas Laut mengalir menjadi jalinan cerita yang menarik. Penelusuran mereka hingga ke Pulau Sabang, ujung timur Indonesia, bersentuhan dengan tragedi tsunami Aceh 2004, sejarah Perang Dunia II, memori dan benturan budaya lintas generasi dan lintas negeri, bahkan hal-hal magis dan spiritual dengan selipan drama cinta ala anak muda.

Sutradara sekaligus penulis cerita, Koji Fukada, meramu film berdurasi 107 dengan berbagai bahasa: Jepang, Indonesia,Inggris, dan Aceh. Selain melibatkan dua negara, “The Man from the Sea"—memiliki judul berbahasa Indonesia “Laut”-- mendapat dukungan produksi dari Perancis.

Baca Juga:  Bangun Hubungan yang Saling Menguntungkan bagi Indonesia-Jepang

Aktris Sekar Sari bercerita proses syuting film ini berlangsung selama sebulan pada Agustus 2017 di Aceh.

“Inspirasinya dari kisah nyata karena Koji terlibat dalam recovery pasca-tsunami Aceh. Karena Jepang juga sering tsunami, Koji melihat beberapa kontras. Misalnya bekas kapal yang jadi museum. Untuk menghadapi suatu bencana, itu berbeda,” tutur Sekar kepada Gatra.com usai pemutaran.

Sekar mengatakan, para karakter di film ini, termasuk perempuan muda Aceh yang ia perankan, Ilma, tengah mencari identitas dan mengalami suatu perubahan yang tiba-tiba.

“Mereka punya kesamaan dan perbedaan. (Bahasan) film ini banyak banget dan kompleks; tentang sejarah, alam, pengertian kehidupan dan kematian, benturan dan pergandengan budaya. Jadi karakternya menarik diselami,” kata pemeran utama “Siti”, film terbaik Festival Film Indonesia 2015, ini.

Film The Man from The Sea dipilih menjadi pembuka JAFF ke-13 sebagai wujud dari misi merayakan sinema Asia. Festival yang digelar hingga 4 Desember 2018 ini memutar 146 film dari 27 negara disertai sejumlah kompetisi, diskusi, dan program edukasi.




Reporter: Arif Koes Hernawan
Editor: Flora L.Y. Barus

 

535

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR