Yogyakarta, Gatra.com – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim dirinya telah mendapatkan dukungan dari 32 DPD I Golkar atau pengurus tingkat provinsi. Saat ini tinggal Papua dan Papua Barat yang belum memberikan dukungan ke dirinya.

“Sampai malam ini, dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, telah terkumpul 32 dukungan dari DPD I Golkar. Ini sudah menembus 90 persen dari jumlah provinsi kita,” kata Airlangga usai acara deklarasi dukungan DIY-Jateng, Jumat (2/8) malam, di Aston Hotel, Yogyakarta.

Sebelum DIY-Jateng, Airlangga menyebut telah mendapat dukungan penuh dari Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Tinggal dua provinsi yang belum memberikan dukungan yaitu Papua dan Papua Barat.

Airlangga berjanji bahwa amanat yang diberikan kepada dirinya akan menjadi bahan bakar utama dalam munas Desember 2019. Tidak hanya itu, dukungan ini juga semakin memperkuat pilihan Golkar mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Ada 32 DPD Golkar Jateng Dukung Airlangga, Tiga ke Bamsoet

“Sejak reformasi, baru pertama kalinya pasangan capres-cawapres yang didukung Golkar menang. Kami sepenuhnya memberikan mandat kepada pemenang dan menitipkan amanat rakyat untuk dilaksanakan,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan munas tidak akan dipercepat karena agenda ini sudah diputuskan dalam munas 2014 silam dan disetujui Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar Golkar.

Menurut Airlangga, dukungan hingga 90 persen ini juga dinyatakan oleh Ketua DPD Golkar Jawa Barat yang terus mengikuti kunjungan Airlangga ke daerah. Airlangga membanggakan bahwa Golkar Jabar yang pertama kali mendeklarasikan dukungan ke Airlangga.

“Untuk Papua dan Papua Barat nanti kami lakukan pendekatan pelan-pelan. Ini wajar sebab keduanya adalah provinsi termuda. Jadi perlu proses untuk konsolidasi," katanya.

Baca Juga: Tiga Menteri Jokowi Terima Herman Johannes Award UGM

Di hadapan kader Golkar DIY-Jateng, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono memuji Airlangga sebagai kader terbaik Golkar saat ini. Meskipun berbadan besar, Airlangga dinilai ramah, low profile, dan punya energi lebih dalam bekerja.

“Sejak menjabat setahun lalu, Ketum Airlangga telah mendatangi hampir seluruh daerah untuk melakukan konsolidasi. Kerja kerasnya mampu menempatkan Golkar di peringkat kedua perolehan suara terbanyak,” kata Agung.

Agung mengatakan, selain terus meningkatkan konsolidasi, Airlangga mendapat amanah untuk membawa Golkar bisa mengusung calon presiden sendiri di pemilu 2024.