Batanghari, Gatra.com - Ketua PPI Kabupaten Batanghari, Rami Vulwondes menyesalkan pernyataan oknum pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Batanghari mengatakan pelatih Capaska dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) tidak profesional.

"Yang sedikit membingungkan, kenapa kami berdua yang disalahkan secara individu. Karena kami hanya perpanjangan tangan dari kawan-kawan. Kami disebut bang Haizir tidak profesional, menyangkut saya bisa TOT nasional," kata Rami dalam pertemuan bersama Sekretaris Komisi III DPRD Batanghari Adison yang dihadiri Gatra.com, Senin (5/8).

Baca Juga: Dua Pelatih Capaska Penuhi Panggilan Komisi III

Ia berujar bisa mendapatkan pelatihan untuk pelatih atau Training of Trainers (TOT) nasional karena prestasi, bukan karena Dispora Kabupaten Batanghari. Dia bahkan menjadi TOT di Provinsi Jambi hingga TOT tingkat nasional.

"Karena prestasi saya dibiayai Kementerian, mulai dari tiket sampai uang saku. Jadi bahasa yang disampaikan bang Haizir agak mengganjal hati saya. Karena mungkin mereka berpendapat bahwa kami bisa karena dia," ucapnya.

Menurut Rami, PPI Batanghari telah kerja dengan totalitas. Selama dan sebelum Agustus setiap tahun, tim seleksi PPI Batanghari tidur paling lama 3 sampai 4 jam. Hal ini dilakukan karena menjaga capaska jangan sampai terganggu.

"Proses seleksi terdahulu dimulai Februari keliling ke sekolah-sekolah. Saya sampaikan kalau terlalu lama diumumkan, kami tidak bisa ikut membantu kalau ini terlalu lama, kami izin. Ternyata bang Adi dan bang Haizir mengiyakan," katanya.