Home Internasional Korban Akibat Rokok Elektrik Terus Bertambah di AS

Korban Akibat Rokok Elektrik Terus Bertambah di AS

California, Gatra.com - Rokok elektrik atau vape menjadi budaya populer bagi generasi milenial. Namun, budaya populer ini belakangan menelan korban jiwa. Seorang pria berusia 40 tahun, asal California, Amerika Serikat (AS) menjadi orang ketujuh yang meninggal karena vaping. Pria itu meninggal pada akhir pekan dan menambah daftar kasus vape.

Di daerah Kansas, Illinois, Indiana, Minnesota dan Oregon, masing-masing melaporkan satu kasus kematian akibat vaping. Dilansir dari CNN, The United States Center of Disease Contol (USCDC) atau Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat mengumumkan pada Senin (16/9), mereka telah mengaktifkan pusat operasi darurat untuk menyelidiki wabah penyakit paru-paru terkait rokok elektrik. 

USCDC mengatakan, telah mengidentifikasi 380 kasus penyakit paru-paru yang terkait penggunaan rokok elektrik di 36 negara bagian dan Kepulauan Virgin, Amerika Serikat. Awal bulan ini, USCDC sedang menyelidiki, kemungkinan terdapat 450 kasus penyakit paru-paru terkait vaping. 

Kasus pertama, diidentifikasi pada Agustus ketika Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, pasien telah dirawat di rumah sakit karena penyakit pernapasan akut setelah mengisap vape. Kasus serupa terkait vaping juga diidentifikasi di 11 kabupaten negara bagian. 

Pada bulan Juli, seorang Warga Oregon meninggal dunia setelah menggunakan produk vape yang mengandung ganja. Pejabat di Oregon mengatakan, gejala yang diderita pasien mirip dengan 200 kasus kelompok nasional yang sebagian besar memengaruhi remaja dan dewasa muda. 

"Kami belum tahu penyebab pasti dari penyakit ini. Apakah disebabkan oleh cairan atau bahan lainnya seperti perangkat itu sendiri," ujar dokter kesehatan masyarakat dari Oregon Health Authority (OHA), Ann Thomas. 

Kematian lain terkait vaping ditemukan oleh pejabat kesehatan di Indiana pada 6 September. Pasien berusia di atas 18 tahun meninggal karena sakit paru-paru parah. Selain itu, terkait penggunaan rokok elektrik.

Departemen Kesehatan Minessota mengatakan, pasien yang berusia lebih dari 65 tahun meninggal pada Agustus setelah dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama dan rumit. "Pasien memiliki riwayat penyakit paru-paru yang mendasari dan menderita cedera paru-paru parah. Ini terkait penguapan produk THC, Epidemiolog Negara Bagian Minnesota," kata Dr. Ruth Lynfield dari Departemen Keseharan Minessota.

 

444