Medan, Gatra.com - Sejak beberapa hari lalu Kota Medan ternyata telah terpapar dampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dua hari terakhir bahkan langit Kota Medan mulai ditutupi oleh kabut asap.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Medan, Syarif Armansyah Lubis didampingi Kabid P2KL, Fahmi Harahap menyebut berdasarkan laporan dari DLH Sumut dinyatakan bahwa kualitas udara Kota Medan mulai masuk kategori mengkhawatirkan. "Data dari DLH Sumut menyatakan demikian," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (19/9).
Kata dia, saat ini DLH Sumut sedang membuat nota dinas kepada Gubernur agar dikeluarkannya surat edaran kepada masyarakat yakni menggunakan masker ketika beraktifitas di luar rumah. "Untuk yang sudah lanjut usia (Lansia) dan anak-anak tidak usah beraktifitas sampai keluar rumah," jelasnya.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah anak sekolah akan diliburkan akibat kualitas udara yang mulai buruk karena terpapar asap karhutla dari Provinsi Jambi, Sumsel dan Riau. Armansyah menyebut pihaknya tidak memiliki alat tersendiri untuk mengukur kualitas udara di Kota Medan. "Kita tidak ada alat ukurnya, adanya di provinsi (DLH Sumut)," jelasnya.
Menurutnya, alat ukur udara milik Kementrian Lingkungan Hidup yang ada di Kota Medan sudah lama rusak dan tidak berfungsi. Sehingga, pihaknya mengalokasikan anggaran untuk pembelian alat untuk mengukur kualita udara di tahun anggaran 2020.
