Home Internasional AS-Jepang Lakukan Kesepakatan Dagang Baru

AS-Jepang Lakukan Kesepakatan Dagang Baru

Tokyo, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyetujui kesepakatan perdagangan awal, pada Rabu (25/9). Kesepakatan dagang ini akan memangkas tarif pada produk-produk tertentu seperti produk pertanian, alat-alat mesin, dan lainnya.

Trump mengatakan, kesepakatan antara negara ekonomi terbesar pertama dan ketiga di dunia ini telah mencapai kesepakatan "luar biasa". Abe meyakini, kesepakatan ini akan membawa "dampak yang sangat positif" terhadap ekonomi global.

Dilansir BBC, Kamis (26/9), perjanjian perdagangan tidak menyebut 25% bea impor mobil yang sebelumnya dibebankan Jepang ke AS. Abe juga mengatakan, dia telah menjamin tarif bea tersebut tidak akan diberlakukan. 

Baca Juga: Jepang-AS Siap Teken Perjanjian Perdagangan Baru

AS yang memiliki defisit perdagangan dengan Jepang hingga US$67,6 miliar pada 2018, telah berdiskusi dengan Jepang sepanjang tahun ini. Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) mengatakan, berdasarkan kesepakatan dagang antara AS-Jepang, lebih dari 90% makanan dan produk pertanian AS yang masuk ke Jepang akan bebas dari bea atau menerima akses tarif istimewa.

Sementara Jepang akan mengurangi tarif untuk produk-produk seperti daging sapi dan babi segar. Mereka akan segera menghilangkan tarif pasokan kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran tertentu. Sebagai imbalannya, AS akan menghapus atau menurunkan bea impor pertanian sekitar US$40 juta dari Jepang, termasuk teh hijau dan kecap.

Baca Juga: Indonesia Punya Potensi Pertumbuhan Dagang Terbesar di Dunia

Kedua negara juga telah melakukan kesepakatan dagang untuk produk digital tertentu. Termasuk didalamnya video, musik, dan e-book, serta akan memastikan data dapat ditransfer secara bebas lintas batas.

AS mengatakan pihaknya berharap untuk menegosiasikan "perjanjian komprehensif" dengan Jepang, menurut pernyataan USTR.

Kesepakatan dagang antara AS-Jepang menjadi langkah strategis bagi AS, di tengah perang dagang negara ini dengan raksasa ekonomi global, Cina yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun.

 

733