Home Internasional Merkel Tolak Eropa Penyebab Ketidakpastian Brexit

Merkel Tolak Eropa Penyebab Ketidakpastian Brexit

Berlin, Gatra.com - Kanselir Jerman, Angela Merkel, berpendapat bahwa Eropa tidak bersalah dalam ketegangan perdagangan yang mengacaukan ekonomi global. Di sisi lain, ia menyebut negosiasi Brexit yang diperpanjang sebagai sumber ketidakpastian di samping perang perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Berbicara setelah pertemuan dengan para pemimpin lembaga keuangan multilateral pada hari Selasa (2/10), Merkel menolak untuk menyalahkan pelambatan ekonomi global terhadap sikap garis keras Presiden AS, Donald Trump, pada perdagangan dengan Cina semata.

"Kami telah menegosiasikan keluarnya Inggris [Brexit] yang tertib selama tiga tahun. Hal itu membawa kita pada ketidakpastian yang besar ketika Anda mempertimbangkan bahwa jalan keluar itu harus terjadi pada 31 Oktober dan orang-orang masih tidak tahu bagaimana rantai pasokan akan terlihat," kata Merkel dilansir Reuters.

Para pejabat di seluruh Eropa semakin khawatir mengenai kurangnya kemajuan yang dibuat Perdana Menteri Boris Johnson pada kesepakatan baru untuk mengatur kepergian Inggris dari Uni Eropa, setelah parlemen tiga kali menolak satu yang dinegosiasikan oleh pendahulunya, Theresa May.

Keluarnya Inggris yang tidak diatur akan membawa hambatan tarif dan regulasi di sekitar perbatasan Inggris. Hal tersebut mengganggu rantai pasokan industri yang telah tumbuh sangat terjalin selama setengah abad keanggotaan Inggris.

"Itu sumber ketidakpastian yang signifikan, karena Inggris bukan negara Eropa kecil tapi pemain global besar," ujar Merkel.

Pejabat tinggi dari lembaga keuangan multilateral utama semuanya membuat catatan suram tentang prospek ekonomi global jika bayang-bayang yang disebabkan oleh perselisihan perdagangan terus memanjang, dengan risiko resesi yang tampaknya semakin menguat.

"Kecuali jika ketegangan perdagangan mereda, sangat sulit untuk melihat alat ekonomi makro arus utama melawan dampaknya," kata Wakil Direktur Dana Moneter Internasional, David Lipton.

"Pertanyaan lain adalah seberapa besar ekonomi dunia dapat bergerak lebih jauh ke bawah," kata Kepala Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)," Angel Gurria.

81