Home Kesehatan Puskesmas Sempu Buat Aplikasi Intervensi Dini Stunting

Puskesmas Sempu Buat Aplikasi Intervensi Dini Stunting

Banyuwangi, Gatra.com - Angka anak yang kurang gizi (stunting) di Banyuwangi memang terbilang cukup rendah. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, ada sekitar 9,8% anak-anak yang mengalami stunting. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat sejumlah Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Puskesmas untuk menekan risikonya.

Salah satu Puskesmas yang terletak di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kota Banyuwangi baru saja membuat inovasi terbarunya pada September 2019 terkait stunting. Aplikasi tersebut adalah Raddar Stunting yang merupakan upaya intervensi stunting secara dini.

"Kalau tidak dengan cara seperti ini ya wilayah akan mengumpulkan laporannya di akhir bulan saja. Sedangkan, anak-anak yang mengalami stunting kan tidak bisa diprediksi. Nah, aplikasi ini membantu kita supaya tidak terlambat mendeteksi mereka," kata Ahli Gizi Puskesmas Sempu, Fani kepada Gatra.com saat kunjungan ke Puskesmas Sempu, Rabu (2/10).

Aplikasi Raddar Stunting ini hanya dioperasikan oleh kader-kader terpilih yang ada di posyandu. Dalam pelaksanaan posyandu itu ada 5 kader yang masing-masing memiliki gawai untuk mendata para balita, mulai dari usia, berat badan dan tinggi badan. Sehingga bisa diketahui secara dini masuk status gizi yang mana.

"Saat statusnya stunting, kita di puskesmas bisa langsung baca. Bidan wilayah bisa buka, ahli gizi juga bisa buka agar selanjutnya kita bisa melakukan kunjungan secara dini," ungkapnya.

Dalam upaya pencegahan stunting lainnya, Puskesmas Sempu juga memiliki motivator ASI dan gizi untuk mengurangi atau menanggulangi agar stuntingnya tidak bertambah. Motivator tidak hanya mengedukasi ibu hamil saja, tetapi juga datang ke sekolah-sekolah untuk memberikan tablet penambah darah bagi para remaja.

582