Slawi, Gatra.com - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dinilai memiliki potensi untuk melakukan ekspor produk yang dihasilkan. Namun kurangnya pemahaman terkait mekanisme ekspor masih menjadi kendala.

Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Tegal Ernie Yuniarsih mengatakan, pemkab berupaya mendorong UMKM mengekspor produknya untuk memperluas pasar dan menambah keuntungan.

"UMKM-UMKM di Kabupaten Tegal sebenarnya memiliki potensi untuk ekspor. Namun masih banyak yang belum mengerti cara dan mekanisme untuk ekspor," kata Ernie kepada Gatra.com, Senin (23/12).

Untuk itu, Ernie berujar, pemkab akan berupaya mengatasi kendala tersebut dengan mengadakan pelatihan tentang ekspor untuk UMKM-UMKM yang memiliki potensi untuk memperluas pasar ke luar negeri. Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan.

"Pelatihannya akan mulai kami adakan tahun depan. Secara bertahap UMKM-UMKM yang memiliki potensi ekspor akan kami ikut sertakan dalam pelatihan tersebut," jelasnya.

Pada tahap pertama, Ernie menyebut terdapat 60 UMKM yang akan mengikuti pelatihan untuk memberikan pemahaman terkait mekanisme ekspor. Produk yang dihasilkan UMKM-UMKM calon peserta pelatihan itu di antaranya kerajinan dan makanan.

"Dari total 120 ribu UMKM yang ada di Kabupaten Tegal, kami akan klasifikasi mana yang produknya memiliki potensi untuk ekspor dan mendapat pelatihan untuk eksportir pemula," ujarnya.

Ernie mengutarakan, selain pemahaman terkait mekanisme ekspor, kendala lain yang menghambat UMKM di Kabupaten Tegal untuk bisa ekspor yakni penguasaan teknologi informasi (TI). Pemkab pun berupaya memfasilitasi agar UMKM memiliki kemampuan untuk memanfaatkan TI dalam pengembangan usahanya.

"Penguasaan IT ini perlu dimiliki eksportir dalam pemasaran produk secara online termasuk untuk mengetahui calon buyer (pembeli)," ujar Ernie.