Home Kebencanaan Konflik Harimau Sumatera Mengarah ke Luar Hutan

Konflik Harimau Sumatera Mengarah ke Luar Hutan

Palembang, Gatra.com – Konflik harimau dan manusia yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel) kini mengarah ke luar kawasan hutan lindung. Pada peristiwa konflik yang terjadi di Desa Talang Tinggi, Semende Dempo Laut, Muara Enim, Sabtu (27/12), diketahui jika lokasi tersebut bukan merupakan kawasan hutan lindung.

Kepala Resort Wilayah VIII Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Rusmin mengatakan konflik harimau yang menyerang warga di Desa Talang Tinggi, Semendo Dempo Laut bukanlah kawasan hutan lindung namun sudah berupa hutan kepemilikan masyarakat. Jarak antara lokasi konflik harimau berada hanya 100 meter dari lokasi pemukiman penduduk,

“Sehari sebelumnya, ada warga yang melihat harimau tidak jauh dar lokasi tersebut dan terjadi temuan warga yang tewas dengan luka cabik di areal pemandian desa,” katanya dihubungi Gatra.com.

Berdasarkan pematuan di lokasi kejadian, diketahui harimau sumatera melintas di aliran anak sungai yang menjadi sumber air bagi desa. Sungai yang berada di lokasi tersebut juga sudah bukan kawasan hutan,

“Jejak harimau juga ada di sungai, nampaknya memang melintas di sungai sebelum menerkam,” ucapnya.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/463830/kebencanaan/warga-sumsel-kembali-tewas-diserang-harimau-sumatera

Saat ini, sambung ia, kondisi masyarakat desa masih mencekam. Masyarakat masih mencari dan terus meningkatkan kewaspadaan di pemukimannya, “Setelah kejadian, warga terus berupaya mencari dan menjaga kampung. Kondisinya, warga masih khawatir dan takut sampai malam ini,” ujarnya.

Warga memperkirakan harimau tersebut bergerak ke lokasi atas kawasan Semendo Dempo Laut. Tim akan terus melakukan pencarian sampai pada 300 meter dari radius di lokasi kejadian dengan bantuan masyarakat, “Besok akan dilanjutkan kembali penyisirannya,” sambung ia.

Dipastikan Rusmin, warga juga sudah tidak lagi berangkat ke kebunnya, guna menghindari keberadaan harimau tersebut. “Sampai saat ini, warga masih menunggu kepastian untuk diperbolehkan ke kebun. Sudah tidak ada lagi warga di kebun (wilayah bagian atas), masih menunggu saja,” pungkasnya.

636