Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto sudah berkantor di Natuna, Kepulauan Riau. Natuna merupakan tempat karantina WNI dari Wuhan, Cina yang dievakuasi menyusul maraknya wabah virus Corona di daerah tersebut.
"Sebenarnya sudah mulai berkantor, cuma sekarang ditegaskan lagi, sampai selesainya tugas, yang istilah Pak Mendagri Pak Tito Karnavian tadi adalah operasi kemanusiaan," kata Mahfud saat konferensi pers di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/1).
Mahfud mengklaim, operasi kemanusiaan itu mendapat pujian dari negara lain, sebab Indonesia dinilai paling cepat, akurat dan tepat di dalam menangani masalah penyebaran virus itu.
"Misalnya jika dibandingkan secara umum dengan 38 negara lainnya yang sudah melakukan hal yang sama," terangnya.
Sementara itu, Terawan sendiri mengaku sulit menjamin bagaimana agar virus itu tak menyebar. Namun, ia menegaskan bahwa ia menjamin badannya sendiri agar masyarakat Indonesia tak turut terkena wabah yang kini sudah meregang 425 orang.
"Kalau bilang menjami kan repot, saya menjaminkan badan saya, karena itu saya ada di garda terdepan. Saat di pesawat datang pun saya yang pertama masuk, menyapa warga sehat yang datang di Natuna," kata Terawan.
Itu artinya, lanjut dia, sebagai bukti bahwa dirinya baik-baik saja. Sepulangnya dari Natuna, Terawan juga melakukan kontak dengan orang lain, termasuk para awak media yang ditemuinya di Kemenko Polhukam.
"Kalian (wartawan) seharusnya takut dekat saya, buktinya kalian enggak takut," terangnya. Terkait teknis berkantor di sana, Terawan hanya mengatakan berkantor seperti biasanya. Namun ia tak merincikan lebih lanjut bagaimana kesehariannya di sana.
"Namanya berkantor ya berkantor. Semua tugas kementerian kan ada A Sign dan sebagainya, zaman sudah maju. Ini ada warga dari Natuna datang (ke Kemenko Polhukam), ya saya harus layani," tutupnya.
Hari ini, Menko Polhukam Mahfud MD bertemu dengan Menteri Kesehatan, Bupati, Ketua DPRD, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serta tokoh masyarakat dari Natuna. Mahfud menyebut, dalam pertemuan itu pihaknya berkoordinasi ihwal karantina 238 WNI dari Wuhan. Mahfud juga menyebut pemerintah menampung aspirasi dari masyarakat Natuna terkait evakuasi tersebut.
