Home Politik Ini Pengakuan Eks ISIS: Tidak Sesuai dengan Syariat Islam

Ini Pengakuan Eks ISIS: Tidak Sesuai dengan Syariat Islam

Jakarta, Gatra.com - Penulis Buku 300 Hari di Bumi Syam : Catatan Perjalanan Mantan Pengikut ISIS, Febri Ramdani mengatakan dalam buku yang ditulisnya, terdapat fakta-fakta terkait ISIS di Suriah.
 
Menurut Febri, propaganda yang selama ini dilontarkan media ISIS berbanding terbalik dengan kenyataan sebenarnya. Bahkan, selama hampir satu tahun berada di sana, ia mengaku kerap kali diintimidasi kelompok radikal ini.
 
"Saya lihat kenyataan di sana. intinya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. yang jelas tidak sesuai dengan syariat islam, mereka tidak adil. Banyak perlakuan yang tidak berperikemanusiaan," katanya di Jakarta, Selasa (11/2).
 
 
Bahkan, lanjutnya, ISIS juga melakukan pembunuhan terhadap sesama muslim yang memiliki pemahaman berbeda dengan mereka. Atas dasar fakta yang ditemukannya, akhirnya Febri beserta keluarga memutuskan mencari cara untuk kembali ke Indonesia.
 
"Kami cari jalan keluar untuk kembali ke Indonesia. Alhamdulillah dengan bantuan pemerintah Indonesia waktu itu kami bisa dijemput kembali ke Indonesia," ujarnya.
 
Penjemputan ini pun tidak berlangsung dengan mudah, ia harus menjalani proses interogasi, assessment, dan lain sebagainya. Pasalnya, Febri beserta keluarga harus menyerahkan diri pada Pasukan Demokratis Suriah (SDF) terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan perlindungan dari Kedutaan Besar Indonesia.
 
"Kita diam-diam pulangnya. Kita cari-cari cara untuk bisa pulang diam-diam. Karena kalau kita memberitakan [pada ISIS], pasti ancamannya nyawa keluar dari situ. Akhirnya kita coba cari koneksi untuk bisa keluar dari situ, sempat menyerahkan diri juga ke pihak SDF, akhirnya pemerintah menjemput kita disitu," jelas Febri.
 
Akhirnya, Febri dijemput pemerintah Indonesia di perbatasan Suriah dan Irak. Setelah melalui bermacam prosedur, mereka berhasil kembali ke tanah air.
 
"[Buku ini] supaya mengedukasi masyarakat semua. Baik yang sudah terpapar ideologi ekstrimisme, maupun yang masih ragu-ragu untuk berangkat kesana. Insyaallah dengan buku ini bisa menyadarkan mereka dan mengurungkan niat mereka," ucapnya.
3664