Home Kesehatan Istana: Rapid Test Tidak Untuk Seluruh Masyarakat

Istana: Rapid Test Tidak Untuk Seluruh Masyarakat

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah mulai melakukan rapid test atau tes cepat virus corona. Namun, tes tersebut tidak dilakukan untuk seluruh masyarakat di tanah air.

"Saya harap rapid test dipahami secara baik karena ada yang menyangka ini akan dilakukan kepada seluruh rakyat indonesia," kata Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman dalam diskusi Polemik Trijaya FM yang disiarkan secara langsung, Sabtu (21/3).

Fadjroel menuturkan, rapid test dikhususkan untuk wilayah yang paling banyak terdapat pasien positif corona. Adapun, rapid test mulai dilakukan di Jakarta Selatan sejak Jumat (20/3) kemarin.

 

 

"Jadi, tempat-tempat yang peluangnya lebih besar dan kemudian ada mereka yang positif di sana maka itu adalah tempat yang akan paling banyak mendapatkan rapid testing," ujarnya.

 

Rapid test adalah salah satu metode yang digunakan banyak negara sebagai deteksi awal virus corona. Jenis tes ini menjadi andalan pemerintah karena prosesnya yang cepat. Dalam waktu 10 sampai 15 menit, hasil tes sudah bisa dibaca.

 

Meski demikian, rapid test tak bisa dijadikan patokan untuk menyatakan apakah seseorang positif terjangkit corona atau tidak. Untuk meningkatkan akurasi dari hasil tes, pasien masih perlu melakukan tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

 

Menurut peneliti bioteknologi dari A-STAR Singapura, Samira Husen Alamudi, hasil negatif dari rapid test belum tentu menunjukan bahwa orang yang bersangkutan negatif corona. Bisa saja orang tersebut belum lama terpapar virus.

 

"Kalau hasilnya negatif bukan berarti orang ini belum terpapar, kenapa? karena alat ini hanya bisa mendeteksi virus 7 sampai 10 hari setelah terpapar," ungkap Samira.

 

Samira menjelaskan, pada dasarnya rapid test bukan untuk mendiagnosa Covid-19, tetapi hanya sebagai tindakan skrining awal. Oleh karena itu, orang yang mendapat hasil negatif harus tetap waspada. 

 

"Ini kan skrining, kalau negatif harus ditunggu, tunggu beberapa hari siapa tahu nanti dites sekali lagi [hasilnya] positif," ujarnya

 

Dia menuturkan, saat ini tes cepat virus corona dapat diandalkan untuk membantu pemerintah melakukan tracing contact atau mendeteksi orang-orang yang pernah berhubungan dengan pasien positif corona.

Semakin cepat pemerintah mengetahui orang-orang positif corona, maka diharapkan pula pemerintah semakin agresif menetapkan kebijakan-kebijakan untuk menangani pandemi global ini.

 

"Ini langkah yang bagus, tapi bukan untuk diagnosis, tapi untuk skrining awal," kata Samira.

 

342